Disamping ketinggian ilmunya, Imam Ali juga dikenal sebagai pemuda pemberani. Imam Ali adalah panglima perang Islam yang tak terkalahkan. Atasnyalah Rasulullah bersabda, "“La fatâ illa Ali” (tiada pemuda kecuali Ali).
Dalam perang Khandaq, seorang jawara kafir Quraisy yang amat ditakuti, Amr bin Abdu Wudd, yang dikenal sangat piawai berperang, berhasil melompati parit di sekeliling Madinah dengan kudanya. Dengan pongah ia menantang kaum Mukminin untuk menghadapinya satu lawan satu. Saat itu tidak ada satu pun kaum mukminin yang berani menyambut tantangannya. Imam Ali kemudian meminta ijin pada Nabi untuk menghadapinya. Duel antara representasi kaum mukminin dan kaum kafir pun terjadi. Dengan sekali tebasan pedangnya yang bernama Dzulfikar (Sang Penembus), Imam Ali berhasil menyudahi perlawanan Amr bin Abdu Wudd.
Begitu pula dalam perang-perang yang lain, Imam Ali tak pernah terkalahkan. Bahkan dalam perang Khaibar, dengan kekuatannya sendiri, ia mampu merobohkan gerbang utama benteng Khaibar. Berkat kepemimpinan Imam Ali, Kaum Yahudi yang saat itu menikam umat Islam dari belakang akhirnya dapat ditundukkan.
Namun kendati kedua guru dan murid itu memiliki karisma dan kekuatan yang dahsyat, keduanya sangat welas asih kepada sesama. Hal ini terlihat jelas dalam peristiwa Fathu Makkah. Penaklukan kota Mekah oleh kekuatan Islam saat itu berlangsung dengan cara damai tanpa setetes darah pun tertumpah. Guru dan murid itu sangat mengasihi dan menyayangi kaum yang lemah namun sangat keras terhadap kaum yang berlaku zalim. Keduanya tidak pernah memulai perang lebih dahulu. Perang yang dilakukan keduanya hanyalah respon terhadap lawan yang menyerang terlebih dahulu.
Barangkali berkah kedua nama agung (Nabi Muhammad dan Imam Ali) itulah yang mengalir pada diri sang legenda Muhammad Ali. Kedua guru dan murid (Nabi Muhammad dan Imam Ali) itu dikenal luas dengan karisma, kecerdasan, keberanian dan kefasihannya. Bisa jadi karisma, kecerdasan, keberanian dan kefasihan yang dimiliki Muhammad Ali merupakan karunia Tuhan karena perpaduan dua nama agung itu. Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H