Mohon tunggu...
Anang Wicaksono
Anang Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan menulis sebagai katarsis dan sebentuk kontemplasi dalam 'keheningan dan hingar bingar' kehidupan.

Mengagumi dan banyak terinspirasi dari Sang Pintu Ilmu Nabi. Meyakini sepenuhnya Islam sebagai rahmatan lil 'alamin, pembawa kedamaian dan kesejahteraan bagi semesta alam. Mencintai dan bertekad bulat mempertahankan NKRI sebagai bentuk negara yang disepakati para founding fathers kita demi melindungi dan mengayomi seluruh umat beragama dan semua golongan di tanah tumpah darah tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ingin Tahu Sosok Jihadis Sejati? Inilah Orangnya!

30 Januari 2016   12:17 Diperbarui: 31 Januari 2016   07:07 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skala Prioritas dalam Jihad

Dalam bukunya, The Road to Allah, Ustad Jalal menjelaskan tahapan-tahapan jihad yang semestinya dilakukan seorang muslim. Mungkin di luar dugaan kebanyakan orang, berbakti kepada kedua orang tua adalah jihad pertama yang harus dilakukan seseorang yang mengaku beriman.

Seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW. Ia berkata, "Aku ingin berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan berjihad. Aku mengharapkan pahala dari Allah."

Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Apakah salah seorang diantara kedua orang tuamu masih hidup?"

Lelaki itu menjawab, "Bahkan keduanya masih hidup."

Nabi SAW bertanya lagi, "Dan kamu ingin mendapat pahala dari Allah?"

Ia menjawab, "Benar."

Rasulullah bersabda, "Kembalilah kamu kepada orang tuamu dan berkhidmatlah (berbaktilah) pada mereka sebaik-baiknya." (Hadits Shahih Muslim)

Dalam riwayat Abu Ya'la dan At Thabrani, dengan sanad yang kuat, Rasulullah menambahkan nasihatnya, "Mohonlah kepada Allah pahala berbakti kepada keduanya. Jika kamu melakukan itu, kamu memperoleh pahala yang sama dengan melakukan haji dan umrah."

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ibnu Majah, An Nasai dan Al Hakim, dikisahkan seorang lelaki yang menemui Nabi SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, aku bermaksud berperang. Aku datang untuk meminta pendapatmu."

Nabi bertanya,"Apakah kamu masih punya ibu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun