Hasilnya, tahun 2008 mulai menjadi tenaga sukarelawan, tahun 2013 ikut PLPG, tahun 2019 terjaring impassing. Semoga tahun ini terjaring PPPK, amin amin amin.
Adik saya yang kedua, mulai menjadi tenaga sukarelawan sejak tahun 2004 di sebuah sekolah dasar. Melamar dengan menggunakan ijazah D3 Manajemen karena harus linear, tahun 2009 kuliah D2 PGSD yang diselenggarakan pemerntah daerah, lulus lanjut ke S1 PGSD. Alhamdulillah tahun 2020 kemarin terjaring PPPK.
Si bungsu perjuangannya juga luar biasa. Setamat SMA kemudian melanjutkan ke sebuah politeknik. Beda dengan kakaknya, dia lebih menyukai otomotif. Kuliahlah dia D3 jurusan otomotif. Lepas wisuda pergilah ke Malaysia. Tentu menjadi TKI resmi dan bekerja di sebuah pabrik yang memproduksi komponen elektronik.
Sepulang dari merantau, dia bekerja di Tangerang di sebuah pabrik otomotif. Suatu saat dia melamar sang gadis pujaan. Pada waktu pertama datang, pertanyaan bapak si gadis adalah, "Apa rokokmu?" yang dijawab dengan, "Bapak saya mengajarkan pada saya untuk tidak merokok."
Alhamdulillah, kami sekarang sudah mampu meniti jalur hidup masing-masing dan menjadi bagian dari masyarakat. Semua itu berkat doa dan bimbinganmu.Â
Terima kasih bapak, terima kasih atas doa dan kasih sayangnya semoga bapak dan ibuk senantiasa menjadi inspirasi bagi anak keturunanmu kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H