Assalamu'alaikum, halo teman-teman kompasiana. Setelah membahas tentang temperamen, kali ini saya akan menjelaskan tentang "Kelekatan orangtua pada anak dan pola pengasuhan seperti apa sih yang penting untuk anak?". nah langsung saja yuk, selamat membacaa <3
Belakangan ini perilaku anak mulai menjadi suatu hal yang cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat terutama orangtua seperti berperilaku tidak baik pada orangtua dan orang dewasa, kurangnya pendidikan agama, berkata kasar atau kotor, dan lain sebagainya.Â
Menanggapi hal seperti itu, orangtua perlu memberi perhatian khusus pada mereka terlebih memahami kondisi anak seperti hubungan keluarga dan lingkungan sekitarnya.Â
Orangtua merupakan orang yang pertama dikenal oleh anak dan memberi pemahaman hidup pada mereka, oleh karena itu orangtua sangat berperan penting bagi pembentukan karakter anak.
Hubungan anak dengan orangtua merupakan sumber emosional dan kognitif bagi anak.Â
Perilaku negatif pada anak dipengaruhi oleh orangtua dan lingkungan sekitarnya. Beberapa sikap orangtua dalam mengasuh anak dapat dilihat dari cara orangtua merespon dan memenuhi kebutuhan dalam membentuk ikatan emosional antara anak dan orangtua, hal itu disebut sebagai kelekatan atau attachment.Â
Kelekatan atau attachment adalah hubungan timbal balik antara orangtua dan anak yang menimbulkan rasa aman seperti ikatan kasih sayang dan sikap orangtua dalam mengasuh anak.
Terdapat 3 aspek kelekatan yang dijelaskan oleh Arsmden dan Greenberg (1987:433), diantaranya:
1. Kepercayaan
Orangtua memberi kepercayaan pada anak, menghargai dan menghormati keputusan atau pilihan anak, serta melibatkan anak dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mereka.
2. Komunikasi
Orangtua mengajak anak untuk membicarakan suatu masalah baik masalah yang dihadapi itu tentang diri sendiri atau berhubungan dengan orang lain. Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak dapat membuat anak jadi lebih terbuka pada orangtua dalam menceritakan setiap permasalahan yang mereka hadapi.
3. Pengasingan
Pengasingan ini terjadi apabila orangtua kurang responsif pada anak dan kurangnya memberi kepercayaan pada anak.
Kelekatan orangtua dengan anak dapat memperoleh beberapa manfaat, yaitu mempunyai kesehatan fisik dan mental yang baik, mampu mengendalikan emosi, mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, mampu menumbuhkan hubungan yang baik dengan keluarga dan teman sebaya, serta memiliki harga diri yang lebih tinggi.
Orangtua sangatlah berperan dalam membentuk karakter anak. Orangtua dianjurkan untuk membentuk kelekatan yang positif seperti pemahaman, pengertian, memberi kesempatan pada anak dalam memutuskan sesuatu, memberi dukungan emosional pada anak, dan menghargai pendapat atau keputusan mereka.
Setelah menjelaskan kelekatan orangtua dengan anak, mari kita mempelajari tentang pengasuhan yang perlu diperhatikan oleh seorang pendidik baik itu orangtua atau guru.Â
Pengasuhan berasal dari kata "asuh" yang artinya adalah membimbing atau mengelola, maka pengasuh adalah orang yang melaksanakan tugas membimbing atau mengelola. Pengasuhan merupakan bentuk keikhlasan atau ketulusan yang diberikan pendidik pada anak sehingga akan muncul kasih sayang dari orangtua pada anaknya.
Pengasuhan merupakan salah satu cara terbaik yang dapat ditempuh orangtua dalam membimbing anak-anaknya sebagai perwujudan rasa tanggung jawab pada anak-anaknya yang mana hal ini biasa disebut dengan tanggung jawab primer.Â
Anak merupakan amanat yang diberikan oleh Allah SWT. yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik. Keberadaan anak merupakan buah dari hasil kasih sayang antara ayah dan ibu yang terikat tali perkawinan dalam rumah tangga yang sakinah dalam harapan islam.
Mansur (2007) menyatakan bahwa pola asuh itu terdapat tiga macam, diantaranya adalah pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, dan pola asuh laisses fire.
Pola asuh otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara mengasuh anak-anak dengan beberapa aturan yang ketat dan disiplin seperti meminta anak untuk berperilaku seperti dirinya (orangtua), membatasi anak melakukan sesuatu. Menolong anak adalah hal yang wajib bagi orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidup anak, akan tetapi tidak boleh berlebihan agar anak tidak kehilangan kesempatan untuk berdiri sendiri dalam mengatasi kehidupan mereka sendiri.
Pola asuh demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan pengakuan orangtua terhadap kemampuan anak yang kemudian mereka diberi kesempatan untuk tidak selalu bergantung pada orangtua.Â
Pola asuh yang seperti ini dapat memberi sedikit kebebasan pada anak untuk memiliki apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka kehendaki yang terbaik menurut mereka, ketika anak berbicara atau bercerita orangtua mendengarkan dan memperhatikan, dan apabila anak berpendapat orangtua memberi kesempatan untuk mendengarkan pendapat mereka dan menghargai pendapat mereka, melibatkan anak ketika berbincang terutama yang berkaitan dengan kehidupan anak.Â
Hal ini dapat membuat anak lebih terbiasa atau terlatih untuk bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri.
Pola asuh laisses fire
Pola asuh laisses fire adalah pola asuh yang ditandai dengan cara orangtua mendidik anak secara bebas.Â
Anak dianggap mampu mengatasi masalah kehidupan mereka sendiri dan diberi kelonggaran seluas-luasnya pada apa saja yang mereka mau atau yang mereka ingin.Â
Kontrol orangtua terhadap anak sangatlah lemah dan mereka tidak memberi bimbingan pada anak mereka sama sekali, semua hal yang dilakukan anak dianggap benar dan tidak perlu mendapatkan teguran, arahan, atau bimbingan.
Sebagai orangtua, sudah semestinya memahami dan menyadari pentingnya mengasuh dan membimbing anak sesuai dengan ajaran islam.Â
Jika pendidikan diberikan pada anak sejak mereka kecil maka pengaruhnya akan lebih tajam dan membekas daripada pendidikan yang diberikan ketika anak sudah dewasa. Semoga bermanfaat :*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H