Mohon tunggu...
Ananda Vava Kusuma Gunarto
Ananda Vava Kusuma Gunarto Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 1 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara

saya adalah orang yang gemar berolahraga khususnya cabang olahraga bulutangkis dan saya mempunyai hobi memancing ikan disungai hal tersebut sebagai refresing untuk menenangkan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

4 Desember 2022   01:00 Diperbarui: 4 Desember 2022   01:07 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LK 3.1 BEST PRACTICE

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK, TIPE KOOPERATIF MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS, MEDIA KARTU AKSI, POWER POINT DAN QUIZIZ

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM KETRAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA AKSARA JAWA YANG MENGINTEGRASIKAN AKSARA SWARA

 

OLEH :

 

ANANDA VAVA KUSUMA GUNARTO

 

NIM : 2601022058

 

PENDIDIKAN BAHASA JAWA-PPG

 

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

 

2022

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

 Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMK Negeri 1 Mandiraja Jawa Tengah

Lingkup Pendidikan

SMK

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis aksara Jawa yang mengintegrasikan aksara swara

Penulis

Ananda Vava Kusuma Gunarto

Tanggal

10-10-2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang dari best practice ini adalah rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya materi aksara Jawa. Peserta didik kurang antusias dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik kurang melakukan latihan menulis dan membaca aksara Jawa. Pembelajaran masih berpusat pada guru oleh karena itu peserta didik merasa bosan. Guru tidak menyiapkan perangkat pembelajaran meliput RPP, Bahan Ajar, Media, LKPD, Instrumen Evaluasi, Kisi-kisi dan rubrik penilaian, model dan metode pembelajaran yang inovatif.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena bisa meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa serta bisa menjadi referensi bagi sesama guru bahasa Jawa yang mengalami permasalahan yang sama.

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik pembelajaran ini adalah membuat desain pembelajaran yang kreatif dan menarik dengan menggunakan media, pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan pembelajaran Abad 21, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan secara efektif dan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi aksara jawa (Swara).

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dari kajian literatur dan kajian wawancara tantangan yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan peserta didik menulis aksara Jawa dalam materi aksara swara adalah rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jawa. Peserta didik terkesan kurang antusias dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik menganggap aksara Jawa itu ketinggalan zaman, peserta didik kurang dalam latihan menulis aksara Jawa. Karena siswa menerima pelajaran bahasa jawa materi aksara jawa hanya di kelas saja. Pembelajaran masih berpusat pada guru dengan memfokuskan pembelajaran dengan metode ceramah. Guru masih menerapkan pembelajaran yang monoton dan kurang memanfaatkan media sehingga membuat antusias siswa kurang.

Peserta didik merasa bahwa pembelajaran bahasa jawa tidak penting apalagi ketika mereka mempelajari materi aksara jawa hurufnya dirasa mempunyai kemiripan sehingga banyak peserta didik yang mengalami kesusahan dalam memahami dan menghafalkan huruf aksara jawa.

Dari tantangan di atas, yang harus terlibat dalam praktik ini adalah guru sebagai pengajar yang harus menguasai kemampuan pedagogik dan profesional. Berikutnya yang harus terlibat adalah peserta didik yang bermasalah dengan motivasi belajar. Guru sebagai pendidik harus bisa menjadi perantara ketika murid mengalami permasalahan ketika tidak bisa mamaknai materi di kegiatan proses pembelajaran.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan pemilihan media pembelajaran, pemilihan model pembelajaran, dan meningkatkan motivasi peserta didik.

Strategi yang dilakukan dalam menerapkan katiga langkah di atas adalah dengan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik dan materi, dalam hal ini dipilih Media Kartu Aksi, power point dan quizizz (Sebagai Evaluasi). Sedangkan strategi yang dilakukan guru dalam menentukan model pembelajaran ini adalah memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi, sehingga terpilih model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Strategi terakhir yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi peserta didik adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang dituangkan dalam bentuk RPP yang menarik dan menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran.

Proses yang sudah dilakukan oleh guru dalam penerapan praktik ini adalah menuangkan media, model pembelajaran dan motivasi peserta didik dalam satu RPP yang terpadu, didalamnya mencakup solusi atas tantangan tersebut. Dari RPP yang sudah dikembangkan tadi diaplikasikan dalam praktek pembelajaran di kelas. Berikut ini proses pembelajaran yang sudah saya laksanakan dengan materi aksara swara pada keterampilan menulis. Pembelajaran diawali dengan pendahuluan yang di dalamnya mencakup salam, berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, memotivasi, apersepsi untuk mengetahui pembelajaran yang sudah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya menggunakan media Kartu Aksi dan memastikan bahwa peserta didik sudah paham dan menguasai materi sebelumnya. Kegiatan pendahuluan ini dilakukan untuk memastikan peserta didik benar-benar siap secara psikis dan fisik mengikuti pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan ini juga disampaikan tujuan pembelajaran supaya peserta didik mengetahui apa yang menjadi capaian pembelajaran materi aksara swara.

Kegiatan Inti Fase I Presentasi Kelas. Guru menyampaikan informasi atau materi pembelajaran secara singkat tentang materi aksara swara. Mereka diberi tayangan powerpoint terkait materi aksara jawa yang berwujud aksara swara (Literasi) TPACK Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk melatih kemampuan siswa (Saintifik-Menanya), 4C-Comunication) 

Fase 2 Belajar Kelompok (Teams) Guru membentuk kelompok ,setiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen.(4C-Collaboration,saintifik-mengasosiasikan). Guru menginformasikan kepada siswa untuk saling berkomunikasi dengan anggota kelompoknya. Guru juga mengingatkan kepada siswa untuk tidak berhenti mempelajari materi sampai seluruh anggota kelompoknya memahami isi materi

Fase 3 Tournamen (Games)  Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengambil kartu bernomor di meja guru (4C-Comunication-Kerjasama). Guru memberikan aba-aba kepada siswa bahwa setiap individu mempunyai tugas masing-masing dalam mengerjakan amplop/kertas yang berisikan soal tentang aksara swara.(PPK-Berpikir kritis). Guru dan siswa membahas jawaban yang telah dikerjakan oleh kelompok (4C-Comunication)

Fase 4 Penghargaan Kelompok Guru menghitung skor masing-masing kelompok. Guru memberikan evaluasi dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor atau nilai tertinggi.(4C-Comunication). Guru menentukan kelompok super, kelompok sangat baik, dan kelompok baik. Guru memberikan link Quiziz untuk mengambil penilaian pengetahuan   https://quizizz.com/admin/quiz/63319d9c44a13a001ea047ca/aksara-rekan?searchLocale=

Kegiatan Penutup Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang materi yang belum mereka mengerti.(4C-Comunication).Siswa menyimpulkan materi dengan diberi arahan oleh guru. (4C-Comunication).Guru memberikan tugas kepada siswa yang harus dikerjakan di rumah berupa membuat kalimat yang mengandung aksara rekan (PPK-Tanggungjawab).Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memberikan arahan agar siswa mempelajari terlebih dahulu di rumah.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi langkah-langkah yang dilaksanakan sangat efektif untuk dilaksanakan. Peserta didik merasa senang dengan media, model, metode dan pendekatan pembelajaran yang dipilih oleh guru. Peserta didik tidak bosan dalam kegiatan pembelajaran karena tidak monoton mendengarkan ceramah guru. Media kartu berhuruf Jawa, power point, dan quizizz menjadikan pembelajaran bahasa Jawa materi aksara swara lebih menarik perhatian siswa, sehingga menambah motivasi belajar peserta didik.. Capaian nilai siswa juga menunjukkan hasil yang positif, sebelum dilaksanakan langkah-langkah aksi di atas tingkat keberhasilan siswa mencapai KKM yaitu 75%, hanya 12 siswa atau 33 % dari jumlah peserta didik dikelas praktik sebanyak 36 siswa. Setelah dilaksanakan aksi capaian siswa bisa mencapai 32 siswa atau 88% dengan nilai variatif antara 80 sampai 95 dengan rician nilai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 85 sebanyak 22, nilai 90 sebanyak 2 siswa, nilai 95 sebanyak 2 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah aksi yeng dilakukan dalam praktik pembelajaran ini efektif dilakukan.

Respon orang lain terhadap strategi yang dilakukan adalah sangat positif terutama dari kepala sekolah dan guru sebagai teman sejawat mengapresiasi langkah-langkah pembelajaran yang sudah saya laksanakan, dan memberi motivasi kepada guru-guru lain untuk membuat pembelajaran dengan model kooperatif tipe Team Games Tournaments pendekatan saintifik, dan media yang sesuai untuk menarik perhatian dan memotivasi peserta didik.

Yang menjadi faktor keberhasilan strategi yang dilaksanakan adalah persiapan guru dalam membuat perangkat pembelajaran, pemilihan media, model, metode, dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran serta dukungan dari siswa, kepala sekolah, rekan sejawat dan tenaga kependidikan.

Pembelajaran dari keseluruhan proses yang sudah dilakukan adalah bahwa untuk mencapai satu tujuan pembelajaran diperlukan satu usaha yang keras dari guru untuk bisa menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik dengan berpusat pada siswa, selain itu pemilihan media, model, metode, dan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang sangat mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran. Tidak kalah penting juga dukungan dari seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, teman sejawat, siswa dan tenaga kependidikan serta yang terakhir adalah dukungan sarana prasarana sekolah juga menjadi faktor utama pendukung keberhasilan tercapainya tujun pembelajaran di sekolah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun