Mohon tunggu...
Ananda Amelia
Ananda Amelia Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu Komunikasi - Jurnalistik 2016

Hai! yuk berteman. salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menguak Bisnis Lahan Parkir yang Menggiurkan

26 Mei 2019   19:29 Diperbarui: 26 Mei 2019   20:24 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem parkiran di Indomaret Pondok Labu juga sama seperti di Indomaret Point Pondok Labu, yaitu adanya pembagian waktu jaga/shift.

"Penghasilannya ya ga nentu ya, karena gak bisa sehrian full. Tergantung cuaca juga, misalnya lagi ujan ya sepi. Disini dibagi tiga shift. Yang pertama dari pagi sampe jam 12, dari jam 12 sampe jam 5, dari jam 5 sampe jam 10 malem. Ga rata dah pendapatannya." ujar Andi

Ia juga menambahkan kelompok yang ada di sekitar minimarket pun hanya sebatas perkumpulan karang taruna. Forkabi dan Ormas lainnya dilarang masuk, ia bilang memang sudah aturannya di wilayah sini. Menurutnya apabila ada ormas masuk, akan terdapat adanya pungli.

Dengan tak adanya perizinan dari pihak minimarket, ia bisa dengan bebas menjadikan lahan parkir Indomaret sebagai mata pencahariannya sebagai tukang parkir. Nanti nya pun, ada sistem setoran dari penjaga parkir Indomaret lain dari perkumpulan karang taruna Hal seperti itu bisa terjadi karena Andi mengaku lahan Indomaret Pondok Labu ini adalah milik "abangnya" sendiri atau keluarga nya sendiri. Sungguh informasi yang menurut kami cukup mengejutkan. 

Balik lagi, berbeda dengan narasumber kami yang sebelumnya bercerita bahwa pekerjaan yang ia dapatkan ini murni karena memang sudah diatur pembagian tempat kerja oleh ketua nya (di carikan tempat kerja). Namun narasumber ini bebas bekerja karena lahan yang tersedia milik keluarga sendiri.

Dari berbagai macam statement yang diberikan oleh kedua belah pihak (Rohyadi dan Andi) kami penasaran untuk mencari tahu lebih lanjut bagaimana salah satu kegiatan kelompok tersebut berjalan. Kami berkesempatan untuk dapat mewawancarai Sahlan, seorang ketua  ranting kelompok ormas Forkabi. Kami bertandang kerumah Sahlan berbekal alamat yang diberikan dari mulut ke mulut.

Awalnya kami menanyakan bagaimana kami bisa bertemu dengan ketua forkabi yang menaungi nya. Kami di arahkan ke suatu tempat yang dia sebutkan bahwa disitu adalah alamat dari ketua forkabi. Setelah kami datangi tempat yang ditunjukan agon ternyata tempat tersebut tidak ada nama yang kami cari yang disebutkan agon tersebut. 

Memang itu salah satu kesalahan kami yang terlalu mudah mempercayai informasi yang di berikan. Setelah kami berkeliling mencari alamat dan nama ketua forkabi kami ditunjukan untuk menanyakan kepada salah seorang security yang ternyata dia juga adalah salah seorang anggota forkabi. Kami disambut kurang baik pada saat kami menjelaskan maksud kedatangan kami untuk menemui ketua ormas forkabi dan informasi yg dia berikan pun sangat sedikit sampai akhirnya dia menunjukan alamat seorang ranting forkabi bernama sahlan dan kami pun memutuskan untuk mendatanginya.

Tak disangka ternyata Sahlan termasuk orang yang ramah, tak seperti bayangan kami. Ia bersedia untuk kami wawancarai terkait dengan kelompok ormas Forkabi tersebut serta bagaimana sistem pekerjaan-pekerjaan yang didapat oleh anggota kelompoknya. Apakah dengan pekerjaan sebagai tukang parkir di Indomaret sudah ada perjanjian tertulis?. Walaupun menurut kami jawaban dari Sahlan tersebut cukup singkat dan kami merasa ada suatu hal yang memang tidak dia jabarkan secara jelas tapi kami berusaha untuk mengorek informasi yang lebih mendalam

Kami meminta waktu Sahlan untuk menceritakan tentang kelompok ormasnya tersebut yang bahwasanya ormas Forkabi ini sudah lumayan terbentuk, dan mengenai jabatan Sahlan sendiri, ia telah menjabat menjadi ketua sub ranting Forkabi sejak 2003, sama pada saat awal-awal ormas Forkabi ini terbentuk. Rentang waktu pemilihan anggota Forkabi adalah 3 tahun sekali. Sudah jelas mengapa Sahlan masih menjabat sebagai ketua ranting Forkabi hingga saat ini karena adanya kepercayaan dari para angootanya pada Sahlan. Beliau dinilai bisa memimpin kelompok ini.

Untuk anggota kelompoknya sendiri Sahlan memimpin satu ranting atau bisa disebut juga satu kelurahan di wilayah Jakarta selatan. terdapat sekitar 350 orang lebih. Tak hanya pria, wanita pun juga banyak yang bergabung. Seluruh anggotanya tersebut, sudah tercatat dalam suatu list anggota yang mana sudah terdaftar meskipun nantinya akan aktif atau tidak didalam kegiatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun