Mohon tunggu...
Ananda Farid Hidayat
Ananda Farid Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi pendidikan Matematika UNISSULA

Kejar terus impianmu !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Kurikulum Merdeka: Menggagas Perubahan Pendidikan Menuju Kemandirian Siswa

29 Juli 2023   12:05 Diperbarui: 29 Juli 2023   14:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memegang peranan penting  dalam pembangunan suatu bangsa. Perkembangan dunia yang semakin cepat dan kompleks membutuhkan model kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang cerdas, kreatif dan inovatif yang dapat menjawab tantangan zaman. Model kurikulum merdeka muncul sebagai  pendekatan pendidikan alternatif yang berfokus pada mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 

Kurikulum merdeka dikenal juga dengan istilah kurikulum berbasis kemandirian merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk memberdayakan peserta didik agar menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri. Model ini pertama kali diajukan sebagai solusi untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam sistem pendidikan yang terlalu menitikberatkan pada guru sebagai sumber informasi, sedangkan siswa menjadi  penerima informasi yang pasif. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Pada dasarnya, pendekatan ini mengubah fokus pendidikan dari "apa yang harus diajarkan" menjadi "bagaimana siswa belajar secara efektif". Berkat ini, siswa berpartisipasi lebih  aktif dalam proses pembelajaran, yang mendorong mereka untuk meneliti, mengeksplorasi, dan mengembangkan minat pribadi.

Prinsip-prinsip kurikulum merdeka

 A. Kemandirian Belajar: Prinsip inti model Kurikulum Merdeka adalah memungkinkan siswa  menjadi pembelajar  mandiri. Mereka diajak untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajarannya.

 B. Kemitraan antara guru dan siswa: Guru bukan lagi  satu-satunya sumber informasi, tetapi mereka adalah guru dan mitra dalam  pembelajaran. Guru dan siswa berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

C. Fleksibilitas: Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum. Setiap siswa memiliki karakteristik dan minat masing-masing, sehingga kurikulum harus  disesuaikan dengan kebutuhan individu tersebut.

 D. Pengembangan kreativitas: Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi kreativitas dan ekspresi diri siswa. Mereka didorong untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi inovatif untuk masalah.

E. Evaluasi berbasis kinerja: Dalam evaluasi model kurikulum mandiri, lebih ditekankan pada pengembangan keterampilan siswa daripada sekadar mengukur hasil akhir. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan menyeluruh.

Penerapan kurikulum mandiri

Penerapan model kurikulum mandiri memerlukan persiapan dan dukungan yang matang agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Beberapa langkah utama dalam implementasinya adalah:  

 a) Pelatihan untuk guru: Pelatihan dan pembekalan tentang pendekatan dan metode terkait model kurikulum mandiri harus diselenggarakan untuk guru. Mereka harus memiliki keterampilan fasilitasi dan manajemen kelas yang berbeda dari pendekatan tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun