Mohon tunggu...
Ananda Ningsih
Ananda Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN kendari

Kuliah di IAIN Kendari Fakultas Ekonomibdan Bisnis Islam Program Studi Ekonomis dan Bisnis Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Oligopoli, Pengertian hingga Contoh Kasus

19 Desember 2022   06:15 Diperbarui: 19 Desember 2022   06:24 2838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Contoh Kasus Para Pelaku Pasar Oligopoli

Persaingan sepeda motor di Indonesia termasuk dalam tipe pasar oligopoli diferensial. Dimana vendor menjual barang/produk dengan gaya yang berbeda. Dalam prakteknya, barang yang diperdagangkan dapat dibedakan dengan produk sepeda motor di Indonesia yang didominasi oleh tiga pabrikan besar yaitu Honda Motor Company, Yamaha Motor Company dan Suzuki Motor. Ketiga pabrikan ini merupakan 3 pabrikan sepeda motor terbesar di dunia. Ketiga pabrikan ini bersaing sengit hingga banyak pabrikan lain yang bergabung untuk menaklukkan pasar sepeda motor konsumen di Indonesia. Tidak hanya itu, efek persaingan pasar oligopoli juga terlihat dalam persaingan pasar mereka.

Misalnya, ketika produk motor bebek Honda berkembang pesat, pesaing Yamaha dan Suzuki segera bergabung dalam produksi dan pemasaran produk motor bebek mereka. Contoh kasus lainnya adalah ketika Yamaha Motor memasarkan produk sepeda motor matic dengan teknologi injeksi bahan bakar, Honda turut serta memasarkan produk tersebut seiring dengan berkembangnya teknologi lain seperti idle stop system (mesin berhenti sebentar).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun