dawai gitar hanya merangkum kelam dalam diam
sedangkan paruh nafas terus berkepak ke udara
seirama denyut liris kalbu yang diselimuti lara
Kerinduan makin meremang bersama larut malam
suara hatimu yang akrab kudengar pun redam
hingga diriku dikuasai hampa begitu panjang
bintang serasa enggan menari di ujung galau jiwa
Dan inilah kasidah musim gugur yang pilu
sewaktu mimpi dan asa begitu cepat berlalu
genggaman ini pun terbuka dalam rasa hampa
ini bukanlah tragedi atas jiwa yang bersengketa