Jaringan 5G
Jaringan 5G menawarkan kecepatan internet yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. **Zhao dan Zhao** (2020) mengungkapkan bahwa 5G tidak hanya mempercepat pengunduhan dan unggahan data, tetapi juga memperkenalkan potensi untuk mendukung aplikasi berbasis realitas virtual dan augmented reality (VR dan AR), yang semakin populer di berbagai sektor termasuk hiburan dan pendidikan.
Dasar Teoretis
Teori Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation Theory)
Teori inovasi disruptif yang dikemukakan oleh **Clayton Christensen** (1997) menjelaskan bagaimana teknologi baru dapat meruntuhkan teknologi yang ada dengan cara memberikan solusi yang lebih murah, lebih mudah diakses, dan lebih efisien. Teknologi seperti AI, IoT, dan blockchain sering kali digolongkan sebagai inovasi disruptif karena mampu mengubah paradigma industri yang sudah mapan, menciptakan pasar baru dan mengganggu struktur pasar tradisional.
Teori Adopsi Teknologi (Technology Adoption Theory)
Teori adopsi teknologi yang dikemukakan oleh **Everett Rogers** (1962) menguraikan bagaimana teknologi baru diterima oleh individu dan organisasi. Dalam konteks tren teknologi 2024, teori ini relevan untuk memahami bagaimana berbagai sektor akan mengadopsi teknologi seperti AI dan 5G. Faktor-faktor seperti keuntungan relatif, kompleksitas, dan observabilitas teknologi berperan penting dalam adopsi teknologi baru.
Teori Sistem Kompleks (Complex Systems Theory)
Teknologi seperti IoT dan 5G sangat bergantung pada konsep sistem kompleks, di mana berbagai komponen yang saling terhubung berinteraksi untuk menghasilkan hasil yang lebih besar daripada sekadar jumlah komponennya. **Jantsch** (1980) menjelaskan bahwa sistem kompleks seringkali melibatkan interaksi dinamis yang memengaruhi perkembangan teknologi dan adaptasi sosial. Teknologi-teknologi ini berfungsi dalam ekosistem yang saling berhubungan, di mana peningkatan satu elemen dapat memengaruhi elemen lainnya secara signifikan.
Teori Keamanan Siber (Cybersecurity Theory)
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang lebih terhubung dan digital, masalah keamanan menjadi sangat krusial. **Giddens** (1999) dalam teori modernitasnya mencatat bahwa dengan peningkatan keterhubungan global melalui teknologi, ancaman terhadap privasi dan data pribadi juga meningkat. Blockchain dan teknologi enkripsi lainnya diharapkan dapat menawarkan solusi terhadap masalah ini, memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk transaksi dan data yang sensitif.