Mohon tunggu...
edwin garingging
edwin garingging Mohon Tunggu... Freelancee Writer -

mantan buruh, beralih 'profesi' jadi pengangguran sambil sesekali berkhayal untuk melanjutkan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

JR Saragih, dan Cerita tentang Air Mata

16 November 2016   05:59 Diperbarui: 16 November 2016   06:32 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan tayangan dari sebuah stasiun televisi yang memperlihatkan JR Saragih menyeka air mata dalam acara konfrensi pers. (foto:ist)

Bagi sesiapaun yang kenal dengan JR Saragih, mungkin pernah bertemu, atau barangkali mengikuti berita (terserah di TV, Radio, Koran, Media Online), tentu tidak asing lagi dengan sebuah ‘kebiasaan’ yang dia miliki. Menangis!. Yah, kebiasaan yang satu ini boleh dibilang ‘ganjil’ mengingat latar belakangnya sebagai eks serdadu. (Tapi bukan berarti prajurit TNI nggak boleh nangis, ya)

Lihat saja di berbagai kesempatan, JR Saragih, sangat jamak terlihat meneteskan air mata. Dan yang cukup menarik, setiap kali itu terjadi, pria kelahiran 10 November 1968 itu, nyaris tak sekalipun berusaha menutupi. (Biasanya pejabat kan suka jaga image di depan umum, he..he…he).

Berhubung ‘tradisi’ menangis ini, oleh banyak orang dianggap lebay untuk ukuran seorang Bupati, tak heran kalau air mata JR sering ditanggapi dengan ‘nada’ sumbang oleh pihak-pihak (bisa orang, bisa lembaga yak!) tertentu. Ada yang bilang, itu air mata buaya, ada juga yang bilang air mata sandiwara. Lalu, ada juga yang bilang JR cengeng. Meminjam istilah inang-inangParrengge-rengge, ‘pokkokna maccamma i’.

Tapi di sisi lain, ada juga kelompok yang lebih dewasa memberi penilaian tentang ‘tradisi’ menangis JR Saragih ini. Tentu jika ditanya satu persatu, orang-orang yang masuk dalam kelompok ini punya alasan yang berbeda menanggapi hal itu. Dan mungkin, jawaban ter-klise yang bakal didapati ialah; “ Namanya manusia, wajar saja lah kalau dia (JR) menangis”.

Nah, yang jadi pertanyaan, terlepas dari penilaian masing-masing soal ‘tradisi’ menangis JR Saragih itu adalah; Tangisan JR tulus nggak sih? Jangan-jangan cuma sandiwara, dibuat-buat. Hmmmm, pertanyaan menarik. Ada yang bisa memberi jawaban yang tepat? Rasanya Wallahu a’lam. Cuma JR, dan Tuhan yang tahu. Artinya: meski tidak yakin itu tulus, jangan pula men judgehal itu sandiwara.(Ingat: suudzon nggak baik,loh!)

JR Saragih menangis kala berbicara dalam temu pers pada kegiatan Festival Danau Toba beberapa waktu lalu. (foto:Ist)
JR Saragih menangis kala berbicara dalam temu pers pada kegiatan Festival Danau Toba beberapa waktu lalu. (foto:Ist)
Allright !!! Lupakan sejanak cara pandang berbeda mengenai tulus, atau tidaknya air mata seorang JR Saragih. Ternyata, ada fakta menarik mengenai air mata, plus, kebiasaan menangis. Seperti kebiasaan JR? Yo’i mamen \m/ \m/ \m/. Barangkali, fakta ini bisa saja membikin kaget (suer, saya sempat kaget!). Ternyata fakta yang merupakan hasil penelitian ilmiah ini menyimpulkan, air mata dari orang yang mudah (sering) menangis merupakan bukti bahwa dia punya keistimewaan yang (barangkali) tidak dimiliki orang lain.

Keistimewaan yang seperti apa? Monggo, simak penjelasan John Elliot Bradshaw berikut. John, psikolog berkebangsaan Amerika, dalam bukunya ‘Home Coming’ menyebutkan; hanya orang-orang bermental baja lah yang dapat dengan mudahnya menitikkan air mata (baca: menangis). John berpendapat, ada 4 alasan ilmiah yang mampu menguatkan argumentnya itu, antara lain:

1. Mereka (orang yang mudah menangis)adalah kelompok orang yang sama sekali tidak takut memperlihatkan sisi rapuh (jiwanya) kepada orang lain. Sikap ini, justru lebih terhormat dibandingkan dengan sikap berpura-pura kuat. ‘Memaksakan diri untuk terlihat kuat, membuktikan kita sedang lari dari kenyataan,’ tulis psikolog kelahiran tahun 1933 ini.

2. Merekaadalah sosok yang beranimenghadapi emosi. Tentang hal ini, John berpendapat, “Adakalanya harus menangis, dan terisak. Emosi yang sedang melanda bathin, adalah hal yang harus dihadapi agar tidak berlarut-larut. Dan menangis, adalah metode katarsis untuk melepaskan ketegangan, dan semuja energy negatif”.

3. Mereka adalah sosok yang tidak takut dengan pandangan orang lain. Tangisan memang sering diidentikkan dengan kelemahan, sifat kekanak-kanakan. Ada pula anggapan itu adalah cara untuk mencari simpati. Tapi ingat, menurut John, jangan ambil pusing dengan pandangan negative orang lain, silahkan ekspresikan emosi sebebas-bebasnya. Toh, menangis adalah hak pribadi, bukan?

4. Mereka mengerti betapa berharganya air mata. Siapa sangka, ternyata, dibandingkan dengan orang dengan kebiasaan berbeda, orang yang mudah menangis ternyata memahami benar jika air mata memiliki efek menyembuhkan. Dalam jurnal psikologi, Psychcentral disebutkan menangis bisa membantu melepaskan stres, menurunkan tingkat hipertensi, serta menurunkan kadar mangan agar tingkat kecemasan, rasa gugup, amarah, dan sifat agresif juga menurun.

Selain pendapat yang dikemukakan John, sumber lainnya menyebutkan orang yang mudah menangis juga terbukti punya kelebihan dalam hal feeling, yang belum tentu dimiliki oleh orang yang lebih sulit untuk menangis. Ada 4 ‘kelebihan’ yang mereka miliki, yang dapat dibuktikan secara langsung.

A. Mereka (orang yang mudah menangis) adalah orang ber empati besar. “Besarnya empati yang dimiliki, membuat seseorang mudah larut, ikut merasakan apa yang dirasa orang lain”

B. Mereka dapat dengan mudah menempatkan diri di posisi orang lain. “Dalam cara berpikir, mereka mudah sekali menempatkan diri pada posisi orang lain yang keadaanya tidak lebih baik dari dirinya. Alhasil, mereka akan lebih gampang sedih, dan iba, Dan umumnya, sebisa mungkin melakukan action, membantu”

C. Mereka menangis bukan semata karena sedih. “Air mata orang-orang yang mudah menangis, ternyata tidak selalu berarti sedih. Sebab, ketika merasakan kebahagiaan, atau menyaksikan orang lain merasakan kebahagiaan, seketika itu pula air mata mereka akan meleleh”

D. Mereka menangis, bahkan ketika merasakan kagum dan takjub. Khusus untuk point ini, sebuah riset membuktikan,kala berada dalam sebuah euphoria, orang yang mudah menangis akan merasa kagum, dan takjub. Efeknya, akan muncul rasamembuncah dari dalam hati, yang kemudian secara alami mendorong air mata menggenang dan mengalir turun.

GuyssAccem ? Rasanya argumen-argumen psikologis yang disebutkan tadi sudah cukup kan, untuk menjawab teka-teki kenapa seseorang mudah menangis. Setidaknya, sudah tak ada (lagi) alasan untuk suudzon menilai air mata, tangisan orang lain siapapun itu. (Siapapun? Yo’i!  termasuk JR Saragih? Ya iyalah, cuy) Toh pada akhirnya semua bebas berpendapat.

Siapa pun punya hak untuk mengatakan (menilai) apapun dengan tetap mengedepankan objektifitas. Betul? By The Way (biar kekinian dikit) kembali ke topik awal, tulisan jangan artikan tulisan ini sebagai alat (teori) pembenaran terhadap ‘tradisi’ menangis ala JR Saragih. Tapi, kalaupun diartikan demikian, no problem!.Kita boleh sepakat, namun tak salah pula berbeda pendapat.

*****

Bicara tentang orang yang punya kecenderungan mudah menangis, seorang sahabat, seorang pria berstatus mahasiswa, sebut saja namanya Arioe yang kebetulan nyambi bekerja sebagai pegawai lepas di sebuah instansi pernah bercerita. Ketika itu, sambil nongkrong di sebuah coffe shop (kayak anak-anak zaman itu loh) ia mengisahkan tentang seorang, pemimpin, yang ia nilai unik, bahkan sedikit nyeleneh. “Kalau aku bilang, bos itu anti mainstream bang,” ujarnya becerita.

Di matanya, pria yang ia sebut ‘Bos’ itu terbilang nyeleneh karena berbeda dengan umumnya orang lain yang punya kedudukan sama. “Kalau ngomong sering ceplas-ceplos. Tegas, kadang terkesan keras juga sih. Udah gitu, sering cuek. Kadang nggak ambil pusing kalau dikomentari miring. Tapi mudah nangis, bang. Kalau udah urusan soal orang susah, orang yang sakit-sakitan, orang-orang yang mau sekolah, pasti langsung ‘hujan’ lokal, bang. Tapi nggak lah pula cuma nangis, langsung dibantu sama dia,” kata dia, coba menjabarkan sosok yang ia maksud.

Bah!! Kok bisa gitu?,” Arioe bilang (nggak tahu apa memang benar, atau cuma analisa pribadi dia), hal tersebut mungkin berkait paut dengan masa lalu pria tersebut, si ‘bos’ yang ia sebutkan tersebut. Walaupun kini pria itu, kata Arioe, punya jabatan tinggi, hidup berkecukupan, terbiasa bergaul dengan orang-orang dari kalangan jet set, masa lalunya terbilang amat menyedihkan. “Jauh lebih sedihlah pokoknya dibandingkan sama cerita – cerita sedih di komik atau sinetron-sinetron itu,” celoteh Arioe.

JR Saragih tak sungkan berpose ala anak ABG saat diajak foto bersama oleh sejumlah pemuda gereja beberapa waktu lalu. (foto: ist)
JR Saragih tak sungkan berpose ala anak ABG saat diajak foto bersama oleh sejumlah pemuda gereja beberapa waktu lalu. (foto: ist)
Seberapa sedih emang? “Coba bayangkan, gimana sedihnya : dia masih balita, bapaknya meninggal. Terus, diasuhlah sama oppung-nya. Eh, belum tamat SD, meninggal pula oppung-nya. Waktu mau lanjut SMP, dia sempat nganggur karena nggak ada biaya untuk sekolah. Udah gitu, terpaksa lah harus jadi kernet bus biar bisa makan. Yah, mau nggak maulah memang harus dikerjain, karena orangtuanya waktu itu susah kali hidupnya. Tapi memang, keinginan dia untuk sekolah luar biasa. Bayangkan, nekat dia sekolah walau harus banting tulang. Yang ternak ayam kecil-kecilan lah, yang jadi tukang gali pasir lah, yang jaga koperasi lah semualah dia kerjakan yang penting sekolah,” katanya.

Peribahasa yang menyebut ‘ Ada ganjaran indah untuk setiap orang yang bekerja keras, berjuang tanpa lelah meski harus berurai air mata’ menurut Arioe, benar-benar berhasil dibuktikan oleh pria yang ia sebut ‘si bos’ itu. Bagaimana tidak, dari yang dulunya adalah hanya seorang anak yatim yang hidup, dan berjuang dalam keprihatinan, kini telah menjelma menjadi seseorang yang boleh dikatakan punya segalanya. “Aku yakin, waktu dulu mungkin, tak pernah dibayangkan si bos kalau dia bisa seperti sekarang ini,” tukas Arioe.

“Yang bikin kita jadi segan sama si bos ini, bang ya karena sikapnya, itu. Yang awak lihat, rasakan, walaupun udah jadi orang hebat, pembawaanya tetap santai aja. Yah, mungkin karena dia pernah juga rasakan hidup menderita, ya!. Sering kali kalau ketepatan ketemu, atau tahu ada yang sakit, langsung didatangi, dibantu. Ada yang mau sekolah, kalau tak mampu, dikasi beasiswa sama dia. Yang sering memang, pergi dia ke kampung-kampung, nongkrong sama orang-orang di ladang, sawah, atau warung-warung kopi. Kalau udah begitu, bang, biasanya ketiban rejeki yang punya warung. Karena, pasti dilebihkan waktu pembayaran,” katanya lagi dengan penuh semangat.

Sampai di sini, penurutan Arioe cukup berhasil memunculkan rasa penasaran akan sosok si bos yang ia maksud. Spontan, sebuah pertanyaan pun terucap, “Siapa sih si Bos yang kau ceritain itu? Penasaran kali awak!,” Seketika itu, dia tertawa, lalu dengan pandangan yang terkesan sinis menjawab, “Bah!Cemananya, abang. Ya bos kami lah, Pak JR. Kan, awak nyambi kerja di perusahaan dia, bang,” tukasnya, lalu kembali tertawa.

“Ohh,, jadi kerja sama dia kau ya? Hmmm, JR Saragih yang gampang nangis itu kan?,” kembali sebuah pertanyaan terlontar sekadar. “Ya iyalah, bang. Dia yang unik, karena suka nangis di mana-mana,” jawabnya, lantas tertawa. “Tapi jangan suka ngejek orang yang gampang nangis. Atau, jangan suka negative thingking mengartikan tangisan orang. Asal tahu ya bang, Setiap Orang Perlu Meneteskan Air Mata Sesekali. Jadi, Jangan Pernah Takut Untuk Menangis,” tukasnya lagi. hmmmm (***) #bahuJalanAsahanSiantar16112016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun