Mohon tunggu...
edwin garingging
edwin garingging Mohon Tunggu... Freelancee Writer -

mantan buruh, beralih 'profesi' jadi pengangguran sambil sesekali berkhayal untuk melanjutkan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

JR Saragih, dan Cerita tentang Air Mata

16 November 2016   05:59 Diperbarui: 16 November 2016   06:32 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan tayangan dari sebuah stasiun televisi yang memperlihatkan JR Saragih menyeka air mata dalam acara konfrensi pers. (foto:ist)

JR Saragih tak sungkan berpose ala anak ABG saat diajak foto bersama oleh sejumlah pemuda gereja beberapa waktu lalu. (foto: ist)
JR Saragih tak sungkan berpose ala anak ABG saat diajak foto bersama oleh sejumlah pemuda gereja beberapa waktu lalu. (foto: ist)
Seberapa sedih emang? “Coba bayangkan, gimana sedihnya : dia masih balita, bapaknya meninggal. Terus, diasuhlah sama oppung-nya. Eh, belum tamat SD, meninggal pula oppung-nya. Waktu mau lanjut SMP, dia sempat nganggur karena nggak ada biaya untuk sekolah. Udah gitu, terpaksa lah harus jadi kernet bus biar bisa makan. Yah, mau nggak maulah memang harus dikerjain, karena orangtuanya waktu itu susah kali hidupnya. Tapi memang, keinginan dia untuk sekolah luar biasa. Bayangkan, nekat dia sekolah walau harus banting tulang. Yang ternak ayam kecil-kecilan lah, yang jadi tukang gali pasir lah, yang jaga koperasi lah semualah dia kerjakan yang penting sekolah,” katanya.

Peribahasa yang menyebut ‘ Ada ganjaran indah untuk setiap orang yang bekerja keras, berjuang tanpa lelah meski harus berurai air mata’ menurut Arioe, benar-benar berhasil dibuktikan oleh pria yang ia sebut ‘si bos’ itu. Bagaimana tidak, dari yang dulunya adalah hanya seorang anak yatim yang hidup, dan berjuang dalam keprihatinan, kini telah menjelma menjadi seseorang yang boleh dikatakan punya segalanya. “Aku yakin, waktu dulu mungkin, tak pernah dibayangkan si bos kalau dia bisa seperti sekarang ini,” tukas Arioe.

“Yang bikin kita jadi segan sama si bos ini, bang ya karena sikapnya, itu. Yang awak lihat, rasakan, walaupun udah jadi orang hebat, pembawaanya tetap santai aja. Yah, mungkin karena dia pernah juga rasakan hidup menderita, ya!. Sering kali kalau ketepatan ketemu, atau tahu ada yang sakit, langsung didatangi, dibantu. Ada yang mau sekolah, kalau tak mampu, dikasi beasiswa sama dia. Yang sering memang, pergi dia ke kampung-kampung, nongkrong sama orang-orang di ladang, sawah, atau warung-warung kopi. Kalau udah begitu, bang, biasanya ketiban rejeki yang punya warung. Karena, pasti dilebihkan waktu pembayaran,” katanya lagi dengan penuh semangat.

Sampai di sini, penurutan Arioe cukup berhasil memunculkan rasa penasaran akan sosok si bos yang ia maksud. Spontan, sebuah pertanyaan pun terucap, “Siapa sih si Bos yang kau ceritain itu? Penasaran kali awak!,” Seketika itu, dia tertawa, lalu dengan pandangan yang terkesan sinis menjawab, “Bah!Cemananya, abang. Ya bos kami lah, Pak JR. Kan, awak nyambi kerja di perusahaan dia, bang,” tukasnya, lalu kembali tertawa.

“Ohh,, jadi kerja sama dia kau ya? Hmmm, JR Saragih yang gampang nangis itu kan?,” kembali sebuah pertanyaan terlontar sekadar. “Ya iyalah, bang. Dia yang unik, karena suka nangis di mana-mana,” jawabnya, lantas tertawa. “Tapi jangan suka ngejek orang yang gampang nangis. Atau, jangan suka negative thingking mengartikan tangisan orang. Asal tahu ya bang, Setiap Orang Perlu Meneteskan Air Mata Sesekali. Jadi, Jangan Pernah Takut Untuk Menangis,” tukasnya lagi. hmmmm (***) #bahuJalanAsahanSiantar16112016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun