Rasanya ingin untuk mengeluh,
sepertinya setiap hari langkahku terjatuh
seperti seruput kopi yang baru saja kau seduh
lalu tiba-tiba saja gelas itu runtuh
harapan yang kini aku panjatkanÂ
tia-tiba saja berubaha dalm kedipanÂ
semuanya menghilang tanpa pamitan
katanya tak apa serambi pergi meninggalkan begitu saja
meninggalkan tanpa rasa di rautnya
sedih itu pasti tapi tak apa
semua yang aku inginkan tak mungkin ibsa aku gengam dan aku bawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!