Misalnya, limbah dari industri pengolahan makanan, pertanian, atau perkebunan dapat diolah menjadi bahan bakar bioetanol yang bernilai ekonomi.
d) Peluang Pasar Global
Seiring dengan meningkatnya permintaan global akan energi terbarukan, bioetanol dari bahan non-pangan memiliki potensi besar untuk diekspor.Â
Negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat sudah memimpin pasar bioetanol dunia, namun dengan teknologi bioetanol dari limbah yang terus berkembang, negara-negara lain bisa ikut ambil bagian dalam pasar ini.Â
Bioetanol yang dihasilkan dari limbah berpotensi mendapatkan harga yang lebih kompetitif karena tidak bergantung pada harga pangan, yang seringkali berfluktuasi.
3. Dampak Sosial dari Produksi Bioetanol Berbasis Sampah
Selain dampak ekonomi yang positif, produksi bioetanol dari bahan non-pangan juga memiliki dampak sosial yang signifikan.
a) Pengurangan Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Produksi bioetanol dari sampah membantu masyarakat dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Ketika harga minyak dunia melonjak, negara-negara yang mengandalkan impor minyak seringkali mengalami krisis ekonomi.Â
Dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber energi, masyarakat dapat lebih mandiri secara energi, yang pada akhirnya berkontribusi pada kestabilan sosial.
b) Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan