Mohon tunggu...
Ana Fauzia
Ana Fauzia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menghapus Mendung di Wajah Vera

25 November 2021   09:31 Diperbarui: 25 November 2021   09:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nak, kamu tahu nggak kalau awan itu adalah kumpulan massa yang terdiri dari tetesan air atau kristal beku yang ada di atmosfer, itu kenapa awan terlihat putih dan halus seperti kapas. Tapi jangan salah, awan juga bisa menjadi gelap dan tampak mengerikan ketika dipandang." Ujar Ibunya sambil mengajak Vera duduk di sampingnya.

"Maksudnya gimana Bu?" Tanya Vera sambil kebingungan dengan apa yang dikatakan ibunya.

"Awan itu adalah uap air yang mengumpul Nak, setelah penuh ia akan menumpahkannya ke bumi. Maka begitu pula dengan manusia, ketika manusia sudah tidak kuat menahan beban dan kesedihannya, ia pun tak sadar bila air matanya meleleh membasahi pipi." Ucap ibunya dengan nada sedih.

"Ya sudah, ibu cepat masuk gih. Sebentar lagi awannya sudah mau menumpahkan airnya. Tuh lihat, awannya sudah sangat gelap dan tampak mengerikan, sampai-sampai bintang nggak berani buat menampakkan diri." Canda Vera kepada ibunya, supaya ibunya tidak larut dalam kesedihan.

Melihat ibunya yang sedang bersedih, ia pun tidak tega apabila harus menceritakan masalah dan unek-uneknya yang sudah lama ia pendam. Keesokan harinya, sepulang dari sekolah Vera diajak oleh sahabat-sahabatnya untuk mengerjakan tugas bersama di rumah Rita. Ketika dalam perjalanan menuju rumah Rita, Vera ditanya kembali oleh sahabat-sahabatnya kenapa hari ini ia kembali dipanggil oleh BK. Namun Vera tetap tidak mau menceritakan masalah yang sebenarnya.

Sesampainya dirumah Rita, seperti biasa Vera dan sahabat-sahabatnya disambut dengan sangat baik oleh orang tua Rita. Melihat bagaimana kehangatan dan keharmonisan keluarga Rita, Vera pun tiba-tiba mengeluarkan air mata.

"Kamu kenapa Ve? Kok tiba-tiba nangis?" Tanya Tika.

"Nggak kenapa-kenapa kok, seneng aja kita kumpul di sini seperti biasa." Jawab Vera berusaha menyembunyikan masalahnya.

Sikap Vera yang tidak biasanya membuat sahabat-sahabatnya tidak percaya, dan tahu bahwa ada sesuatu yang dipendam oleh Vera belakangan ini.

"Ada apa? Jangan bohong, kita kenal bukan seminggu dua minggu. Cerita sama kita, jangan dipendam sendirian!" Ucap Rita sembari mengambilkan tisu untuk Vera.

"Aku minta maaf, sebenarnya ini tidak seharusnya kuceritakan. Tapi aku tidak tau lagi harus menceritakan masalah ku ke siapa. Sebenarnya alasan mengapa aku sering terlambat mengumpulkan tugas adalah karena memikirkan masalah keluargaku, makanya aku tidak bisa fokus dengan pelajaran-pelajaranku." Jelas Vera kepada sahabat-sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun