Mohon tunggu...
Armin Mustamin Toputiri
Armin Mustamin Toputiri Mohon Tunggu... Politisi - pekerja politik

Menuliskan gagasan karena ada rekaman realitas yang menggayut di benak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mafela Sutra Tenun Mandar

5 Oktober 2019   06:30 Diperbarui: 5 Oktober 2019   06:41 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana bisa dimengerti, anak yang gusinya bengkak, dukun tidak berbuat apa, hanya disuruh meminta maaf ke pemilik pagar, sebab tak seizin dirinya, kisi pagar bambu dicabuti si anak dijadikan tusuk gigi.

Kondisi sedemikian itu kata Carl Gustav Jung, lewat buku "Man and His Symbols" (2004), bahwa dunia ini, memang sesungguhnya dilumuri alam bawah sadar, bahasanya berupa symbol, sebab itu kehidupan imajinatif mesti ditanggapi serius sebagai karakteristik paling khas manusia. 

Atas dasar itulah, saya tak takjub lagi, jika di Lita'na Mandar, kini bertumbuh spirit literasi. Bukankah ilmu linguistik mengajarkan, suatu wacana akan utuh jika konteks melibatkan teks, juga ko-teks.

***

Saat pamit pulang, langkah kaki saya terjegat teriakan seorang anak perempuan. Diserahkannya sehelai mafela, tenunan - asal kata text -  sutra khas Mandar motif "sure datu". "Terimalah, Om. Me-Mandar-kan dirilah selamanya!", seperti dipesan ayahnya. 

Sahabat yang tak sempat bersua. Kini tak bisa melihat. Teringat "jampi-jampi" dibisik maha guru kehidupan saya di Mandar. "Tak usah takut pada kegelapan, sebab dari kegelapanlah kau akan temui sebersit cahaya terang".

Palopo, 30 September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun