Dan jika aspirasi serta suara pemilih itu diabaikan dengan nantinya PDI-P ikut mendukung Ahok, maka Bambang D.H dan para kader lainnya siap dipecat atau mengundurkan diri dari PDI-P.
Bahkan dikabarkan, apabila PDI-P pada akhirnya terbius juga mendukung Ahok, maka para kader PDI-P tak sedikit akan melakukan aksi bakar Kartu Tanda Anggota (KTA) secara massal.
Rencana aksi bakar KTA tersebut muncul, mengingat sejauh ini menurut informasi, sejumlah kader PDI-P telah menjadi “kaki-tangan” Ahok. Mereka saat ini terus berusaha membujuk Megawati Soekarnoputri agar ikut mendukung Ahok.
Pernyataan keras tentang kelicikan dan kebusukan Ahok juga diungkap oleh Ketua DPP PDI-P, Andreas H. Pareira yang menilai, bahwa semakin jelas kelihatan sosok Ahok yang sebenarnya dalam mencapai dan memburu kekuasaan.
Andreas menyebut Ahok adalah “kutu loncat” dari parpol satu ke parpol lainnya. Terakhir, katanya, belum sempat bereksperimen dengan jalur independen, Ahok sudah loncat lagi mencari dukungan dari parpol.
“Sekarang, konon dukungan dari tiga parpol, Ahok coba mendekati PDIP yang sebenarnya setia mendukungnya selama 2012 sampai saat ini. Pola yang dipakai Ahok, mengadu domba, memecah belah antara kader dengan kader,” ujar Andreas.
Dengan track-record loyalitasnya yang buruk, political tricky-nya yang sangat licin, Andreas pun yakin, bahwa bukan hanya PDI-P yang perlu berpikir ulang untuk mengusung Ahok. “Namun, parpol-parpol yang sudah mendukung pun, perlu berpikir lagi untuk dukungannya kepada Ahok. Kalau tidak hendak menjadi korban pragmatisme Ahok,” pungkas Andreas.
Sementara itu, selain ulama-ulama PKB, elit-elit Partai Amanat Nasional (PAN) juga dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap Ahok agar tidak dipilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Terkait dengan Pilkada DKI Jakarta, tekad BM-PAN sudah bulat akan memilih pemimpin alternatif. BM-PAN tidak akan memilih Ahok,” ujar Yandri Susanto dalam pidatonya pada Kongres ke-V Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM-PAM), di Royal Hotel, Kuningan, Jakarta, Sabtu (20/8/2016). Kongres akan berlangsung hingga Senin (22/8/2016).
Tampaknya, anggota Komisi II DPR-RI itu seolah menegaskan bahwa BM-PAN tidak sepaham dengan karakter dan gaya kepemimpinan Ahok selama ini. Olehnya itu, BM-PAN menegaskan hanya akan memilih calon Gubernur DKI Jakarta selain Ahok.
“BM PAN hanya akan memilih pemimpin yang santun, tidak ugal-ugalan, tidak dzalim dan tidak menggusur rakyat,” lontar Yandri.