Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konvensi Rakyat: “Suara Algojo Vs Suara Rakyat”

15 November 2013   13:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:08 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Izinkan saya melanjutkannya dengan sebuah puisi (hasil karyaku: Abdul Muis Syam) :

ALGOJO dan DEWA PENGUASA DEMOKRASI”

Di benak Demokrasi itu berkata:
Wahai rakyatku yang optimis...,
Tetaplah menjadi budak di hadapan dewa-dewa koruptor itu
Sebab, perut dan lehermu telah disubsidi oleh penguasa itu
...yang di perutnya ada gurita belalai panjang penopang di kala miring
...yang bibir dan rambutnya selalu basah, namun hatinya lembek dan kering
...Karena istananya ada putri dan pelayan pembawa pundi yang hebring

Wahai rakyatku yang pesimis...,
Tetaplah menjadi tahanan bagi para algojo-algojo bayaran itu
Sebab, kaki dan tanganmu telah dipasung oleh parpol itu
...yang di genggamannya ada bilah pedang tajam di bawah, tapi tumpul di atas
...yang mata dan telinganya terbuka, namun hatinya ditutup oleh otoritas
...Karena mulut dan anunya telah disuap oleh sang raja popularitas

Wahai rakyatku yang optimis dan pesimis...,
Tetaplah mendengarkan curahan dan kicauan laguku
Menarilah bersama para Algojo dan Dewa-dewaku
Sebab, ada banyak citra yang akan ku tuangkan dalam bukuku
Meski sinar bintang kejora kelak menembus seluruh kegelapanku

---------
Merdeka... dan Salam PERUBAHAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun