Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyakitkan! Subsidi untuk Rakyat Dicabut, BUMN Malah “Disubsidi”

24 Januari 2015   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:28 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422052072644594023

Pada Mei 2008, Rizal Ramli sebagai Preskom, bahkan berhasil mencapai kinerja terbaik sepanjang sejarah sejak 2007. Yakni dengan penjualan Rp.1,53 Triliun, Semen Gresik mencetak laba usaha Rp.323 Miliar, atau meningkat  51 persen dibandingkan laba usaha pada Mei 2007. EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi mencapai Rp.335 Miliar, atau naik 42 persen dibandingkan EBITDA Mei 2007 yang hanya Rp.235 Miliar.

Hal-hal yang pernah dibuktikan oleh Rizal Ramli itulah yang seharusnya bisa diikuti oleh rezim pemerintahan yang mengaku pro-rakyat saat ini. Bukan malah "mengganggu atau merampas" anggaran APBN yang sedianya menjadi hak untuk pemenuhan kepentingan rakyat. Mampukah??? Buktikan dengan kerja dan kreativitas sesuai "slogan" Kabinetnya: "Kabinet Kerja"...!!!

Sebab sangat ironi jika Kabinet pemerintahan ini bernama "Kabinet Kerja" tetapi kenyataannya belum kerja, hanya pandai cari jalan pintas dan langsung mau enaknya saja dengan mengorbankan hal-hal lainnya, seperti mencabut subsidi rakyat tetapi di sisi lain memberi subsidi kepada BUMN..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun