Dalam tahapan ini sang mempelai wanita haruslah benar-benar menyiapkan diri untuk pernikahan. Dimana simbol puasa dalam pingitan ini merupakan bentuk latihan atau pemanasan dimana kelak apabila terjadi hal yang tidak diinginkan maka dia sudah siap untuk menghadapinya.Â
Siraman
Siraman ini dilakukan sehari sebelum pernikahan dengan tujuan supaya calon pengantin bersih jiwa dan raganya sebelum melangsungkan pernikahan. Dalam siraman ini yang memandikan adalah pini sepuh yang masih lengkap dan didahului oleh bapak ibu pengantin. Jumlah yang memandikan harus ganjil dan yang terakhir merupakan sang juru rias mengguyur dengan air dari kendi dan kemudian kendi tersebut dipecahkan.Â
Meratus Rambut
Meratus Rambut merupakan tahapan dimana rambut harus dikeringkan dan diberi wewangian bagi kedua mempelai.Â
 Ngerik
Dalam tahap ngerik ini bulu-bulu kuduk dan bulu pada wajah harus dihilangkan agar bersih dari gangguann baik dari mempelai laki-laki maupun mempelai perempuan.Â
 Manggulan
Yang terakhir merupakan manggulan. Tahapan ini merupakan malam dimana sang mempelai wanita dalam keadaan masih perawan. Maka dalam malam ini mempelai wanita kemudian dirias menggunakan sanggul dan ditemani oleh para kerabat dan para seseoug untuk memberikan doa restu agar pelaksanaan pernikahan tidak mengalami hambatan.Â
Hari Pernikahan
Setelah serangkaian acara dalam pra-pernikahan telah rampung maka kemudian berlanjut ke hari pernikahan. Dalam prosesi ini kedua mempelai di rias sesuai adat Malang Keprabon yakni menyerupai Raja dan Ratu Singhasari alias Ken Arok dan Ken Dedes. Kemudian dalam perkembangan zaman ketika Islam mulai masuk ke tanah Jawa.Â