Pasang Terob
Pemasangan terob ini dilakukan tujuh hari sebelum hari pernah atau menurut hari baik yang telah disepakati. Terob ini terdiri dari daun nipah serta bambu untuk tiang-tiangnya. Kemudian dihiasi janur disekitarnya.Â
Dalam terob ini sebelah kanan diberi satu batang bisang atau gedebog dari pisang raja yang masih lengkap isiannya yakni yang masih ada pisangnya satu tandan penuh, jantung pisang, satu jenjang cangkir, tebu wulung, gading, daun kluwih, daun apo-apo, untain oadi, daun alang-alang, dan untaian jagung.Â
Sementara itu disebelah kiri terop ada sebuah batang pisang gajih yang juga masih lengkap pisang satu tandan juga jantungnya, satu janjang kelapa hijau, daun apo-apo, daun beringin, untaian jagung dan untaian padi.Â
Makna dari hiasan terob tersebut adalah. Pisang raja memiliki arti pengharapan supaya kedua mempelai dapat hidup yang bahagia seperti raja. Kemudian pisang gajih memili makna supaya hidup kedua mempelai bisa sukses dan berhasil.Â
Lalu Cengkir mempunyai arti kenceng ing pikir atau dalam bahasa Indonesia berarti tegas dalam memikirkan suatu hal. Kemudian kelapa hijau memiliki arti sebagai lambang kesembuhan agar kedua mempelai selalu dihiasi dengan kesehatan dalam kehidupan mereka.Â
Lalu Tebu, anteping kalbu yang memiliki arti ketetapan hati yang merupakan pengharapan pada kedua mempelai agar pernikahan mereka abadi dalam ketetapan hati. Sementara itu padi dan jagung merupakan bahan makanan pokok masyarakat Jawa dalam sehari-hari mereka.Â
Kemudian Daun Kluwih yang mempunyai makna linuwih atau dalam bahasa Indonesia berarti serba tahu atau serba lebih dengan pengharapan kedua mempelai kehidupannya kecukupan dan lebih dalam segala hal kebaikan.Â
Daun apo-apo memiliki makna supaya tidak ada apa-apa atau hak buruk yang menimpa kedua mempelai ketika sudah menikah. Janur berarti cahaya supaya kedua mempelai memiliki cahaya yang bersinar terang dan juga mempesona. Dan yang terakhir adalah beringin yang merupakan lambang pengayoman.Â
Pingitan
Pingitan ini merupakan sebuah puasa bagi calon mempelai wanita. Dalam pingitan ini 7 hari sebelum pernikahan, sang mempelai tidak boleh berhias atau memakai perhiasan. Calon mempelai disarankan menggunakan lulur agar wajahnya bercahaya ketika hari pernikahan. Simbol puasa ini diibaratkan agar Allah SWT menberikan ridho-Nya dalam pernikahan ini.Â