Mohon tunggu...
Rafid Hadyan Amrullah
Rafid Hadyan Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Peradaban Adalah Darah dan Tinta. Darah menetes karena kilatan pedang, tinta menetes karena goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Nilai-nilai Sakral dalam Ritual Adat Perkawinan Malang Keprabon

22 Juni 2022   17:24 Diperbarui: 22 Juni 2022   17:34 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur tentulah memiliki keragaman budaya yang beraneka rupa walaupun masih dalam lingkup Suku Jawa itu sendiri. Keragaman ini menghiasi banyak Kebudayaan maupun ritual yang berkembang di Suku Jawa seperti pernikahan. Dalam Suku Jawa sendiri terdapat tiga macam jenis pernikahan berdasarkan wilayahnya masing-masing. Seperti adat Malang Keprabon, adat Jawa Tengah, dan adat Yogyakarta. 

Malang sendiri merupakan sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah ibukota Surabaya. Dalam sejarahnya yang berkembang, kawasan ini merupakan pusat pemerintahan kerajaan Singhasari di masa lampau atau bisa dibilang merupakan bekas ibukota kerajaan Singhasari. 

Sebelum Majapahit berdiri, takhta Jawa ada milik Kerajaan Singhasari pasca Ken Arok berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri dan mengambil takhta kekuasaan Jawa. Singhasari kemudian berkembang menjadi sebuah kerajaan besar. Kerajaan Singhasari kemudian membentuk sebuah peradaban dengan Tumapel sebagai pusat pemerintahan mereka. 

Tumapel sendiri merupakan wilayah yang termasuk dalam wilayah Malang di era modern. Berbagai kebudayaan yang berkembang diantaranya seperti peninggalan candi, adat pernikahan dan lain sebagainya. Singhasari sendiri runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang dari Kediri. 

Kertanegara yang merupakan Raja terakhir Singhasari gugur dalam kudeta yang dilakukan oleh Jayakatwang yang dimana praktis membuat kekuasaan Singhasari berakhir dan kemudian digantikan oleh Majapahit setelah berbagai serangkaian peristiwa yang terjadi kelak. 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam artikel ini adalah metode penelitian kepustakaan atau library research. Untuk mendapatkan serangkaian data berdasarkan topik tertentu yang berisikan sumber primer dan sekunder. 

Penelitian ini berfokus untuk mengumpulkan data-data berdasarkan buku-buku maupun dokumen yang mengandung referensi untuk mendapatkan landasan teori berdasarkan masalah yang diteliti dan mendapatkan gambaran tentang situasi yang tengah diteliti dan dapat menguraikan secara naratif.

Dalam penelitian ini peneliti hanya menyertakan sumber sekunder dari buku-buku dan jurnal yang membahas tentang ritual pernikahan Jawa baik buku maupun jurnal. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatatif yang dikumpulkan berdasarkan jurnal dan buku yang telah diteliti. Kemudian diuraikan secara naratif dalam penyajian data dan menarik kesimpulan dari data yang telah terkumpul.

Adat Pernikahan Malang Keprabon

Adat Pernikahan Malang Keprabon merupakan ritual pernikahan Suku Jawa yang berkembang di daerah Malang dan sekitarnya. Wilayah Malang merupakan bekas ibukota atau pusat pemerintahan Kerajaan Singhasari. Sehingga dalam pernikahan ini kedua mempelai diibaratkan sebagai Raja dan Ratu Singasari. Yakni Ken Arok dan Ken Dedes. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun