Aku mempercepat langkahku ke bandara. Aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu ini. Dalam pikiranku ingin bertemu dengan Desi.
Berjam-jam perjalanan hingga akhirnya aku sampai ke rumah. Orang tua dan sanak famili menyambutku dengan penuh suka cita. Dan ketika aku menanyakan kabar Desi semuanya langsung terdiam.
“Ma, ada apa?” tanyaku sambil membujuk Mama.
Mama tidak mengatakan apapun. Mama hanya memberiku sebuah undangan berwarna hijau tua. Di sana tertulis jelas nama Desi sekaligus kedua orang tuanya.
Aku langsung terkejut batin. Dan hari perayaannya adalah … HARI INI.
Aku langsung bergegas menuju rumahnya dan ternyata sedang diadakan pesta pernikahan. Hatiku langsung hancur sehancur-hacurnya.
Aku ikut antri menyalami pengantin baru. Dan ketika aku bertatap muka dengannya. Dia sangat bahagia. Iya, dia bahagia dengan laki-laki itu. Aku tidak bisa memperlihatkan kehancuran hatiku. Aku hanya tersenyum dan mengucapkan “selamat menempuh hidup baru”.
Mungkin ini yang dinamakan dengan jodoh. Sekuat apapun aku menjaga hati ini, sekuat apapun janji yang diberikan, setulus apapun hatimu mencintainya, kalau bukan jodoh pasti akan pergi juga.
Sumber : bacacerpen.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H