Mohon tunggu...
amril zal
amril zal Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

alangkah lucunya negeri ini..... dan kompasiana lebih lucu lagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mbah Marjan dan Bus Tuanya

29 Oktober 2010   19:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya si mbah seorang saja yang diberi gelaran mati terhormat, syahid, khusnul khotimah oleh khalayak ramai termasuk media, karena mayatnya ditemukan dalam keadaan bersujud di dalam mushola, dan sedang dalam keadaan bertugas. 31 orang lainnya sekedar pengikut orang "mbalelo" mbah marijan, hanyalah berita pelengkap penderitaan. Walaupun 31 orang yang diantaranya itu mati mengenaskan karena meninggalkan janda dan anak yatim.

Penutup

Akhirnya islam mengajarkan ;

“………. barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain , atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya . Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya……….” (q.s. Al ma’idah 32)

Ayat ini menjadi tidak ada artinya bagi si mbah marjan. Beliau merasa orang bodoh yang tak patut diikuti, dan merasa orang yang mati karenanya bukanlah urusannya. Padahal allah memerintahkan manusia baik orang itu manusia yang bodoh, tua, pinter atau wong ndeso, islam, Kristen atau agama apa saja (selama masih mengaku manusia (an naas), maka wajib memeliharan kehidupan manusia lainnya.

Sangat mungkin ayat ini tidak pernah sampai ketelinga mbah marjan yang terkenal dengan rajin sholatnya itu. Tetapi apalah artinya tanpa mengacu kepada ayat ini, setiap manusia telah diciptakan allah memiliki fitrah untuk saling menolong sesama manusia. jadi tak heran bila manusia sekarang selalu menekankan jargon HAM, yang terkenal seantero jagat ini.

Lantas apakah manusia yang diberi gelaran mati syahid atau mati khsunul khotimah semacam ini, telah menjalankan fitrahnya sebagai manusia penolong sesama manusia?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun