Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jenetallasa; Menuju Desa Wisata

8 Februari 2022   06:52 Diperbarui: 8 Februari 2022   08:11 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1: Kolam Ikan di Kampung Rewako Jenetallasa (Dokpri)

Jika tadi saya berkisah tentang suasana, saatnya agak serius. He..he...tetapi, mohon maaf, saya bukan ahli kajian pembangunan yang serba tahu. Saya mengulik hanya berdasarkan persepsi subjektif yang penuh keterbatasan. Desa harus menjadi corong perubahan. 

Sejak 2015, rancangan Anggaran Dana Desa mulai digulirkan. Hingga tahun ini, 2022, anggarannya semakin menggunung. Rata-rata desa mengelola uang miliaran rupiah dalam setahun. 

Jika sebuah desa digawangi oleh orang yang kreatif dan berpikir untuk masyarakatnya, yakinlah sebuah desa akan menjadi tulang punggung perubahan bangsa kita. Kita banyak membaca, begitu banyak desa yang sudah berhasil menjadi desa mandiri. 

Begitu banyak desa yang telah berhasil mengubah taraf kehidupan masyarakatnya. Pasti perubahan yang positif. Akan tetapi, jika kita melihat data, ada 83.931 wilayah administrasi setingkat desa di Indonesia. Data ini  pada 2018. Mungkin ada terbaru yang belum saya baca.

Jumlah ini jika kita bandingkan dengan desa yang sudah berhasil berdikari, masih begitu jauh. Masih layaknya gajah dan semut. Semut mengilustrasikan desa yang telah berhasil. Ah, sudah begitu panjang, ya!

Cukuplah di sini. Saya hanya mau mengatakan lagi, harapan perubahan di Indonesia terbuka lebar. Perubahan-perubahan itu harus kita alirkan dari bawah menuju puncak ibukota. Ibukota tidak akan mampu mengurus ribuan desa hingga masa 100 tahun kemerdekaan kita. 

Kepala desa harus memiliki rancangan pembangunan berkelanjutan. Rancangan yang memanfaatkan seluruh potensi yang ada hingga kesejahteraan masyarakat tercapai. Ingin belajar mengenai itu? Tidak ada salahnya jika Anda berkunjung ke Desa Jenektallasa.

Foto 3: Balai-bali untuk duduk bersantai (Dokpri)
Foto 3: Balai-bali untuk duduk bersantai (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun