Pengertian Proses Sosial Dan Interaksi Sosial
Para Sosiolog memandang betapa pentingnya sebuah pengetahuan tentang bagaimana masyarakat bisa berproses sosial. Mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur Masyarakat saja belum cukup untuk meperoleh Gambaran mengenai kehidupan Bersama. Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai interaksi dalam hubungan individu dengan masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan membentuk sebuah interaksi antar masyarakat. Sedangkan pengertian tentang interaksi sosial adalah sebuah hubungan antara individu dengan individu hingga berhubungan kepada kelompok-kelompok sosial yang ada melalui interaksi baik langsung maupun tidak, Seperti Contoh interaksi sosial langsung, berbicara atau mengobrol. Lalu tidak langsung adalah berbicara melalui telepon atau chatting.
Proses sosial adalah cara hubungan yang bis akita lihat baik dari para individu dan kelompok yang saling bertemu untuk menentukan sistem bentuk hubungan tersebut. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial. Yang mana interaksi sosial adalah syarat utama dari adanya proses sosial tersebut.
Faktor-Faktor Proses Interaksi Sosial
Berlangsungnya interaksi sosial didasarkan pada factor imitasi,sugesti,identifikasi dan simpati.Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri maupun berbarengan. Ditinjau dari fakor imitasi misalnya, mempunyai peranan yang sangat penting. Dimana imitasi  dapat mendorong seseorang untuk mengetahui dan mematuhi nilai dan norma yang ada disekitarnya. Akan tetapi imitasi juga bisa berdampak buruk. Semisalnya pada imitasi Tindakan menyimpang. Faktor Sugesti, Dimana seseorang memberikan sebuah pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain, biasanya sugesti ini dilakukan seseorang karena orang yang memberikan pandangan tersebut memiliki wibawa,jabatan dan yang menjadi previllege lainnya.
Faktor Identifikasi, Dimana seseorang memiliki kecenderungan dalam dirinya untuk menjadi idolanya atau hampir semua nya mirip dengan orang tersebut, faktor ini hamper sama dengan imitasi, Akan tetapi imitasi belum cenderung mengikuti. Contoh dari faktor identifikasi adalah seseorang mengikuti style layaknya superman, yang menjadi idola mereka. Faktor Simpati merupaka prosisi dimana seseorang tertarik pada pihak lain. Dalam artian ini adalah dorongan untuk memahami pihak lain untuk dapat bekerja sama dengannya.
Hal tersebut adalah faktor-faktor minimal terjadinya interaksi sosial, walaupun dalam kenyataanya proses sosial memang kompleks, sehingga kita harus detail dalam mengkaji permasalahan sosial yang ada.
Syarat terjadinya Interaksi Sosial
Suati proses sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak ada dua syarat mengenai interaksi sosial tersebut, yang berupa:
Adanya Kontak Sosial
Kontak sosial Primer
1. Dalam mengkaji Interaksi sosial kita tahu bahwa kontak sosial sangat penting dimana kontak sosial adalah hubungan badaniah kita dengan orang lain, contoh dari kontak sosial primer ialah berjabat tangan atau berbicara dengan orang lain secara langsung.
Kontak Sosial Sekunder
1. Dimana interaksi sosial terjadi tanpa adanya hubungan badaniah dengan orang lain dan kontak sosial sekunder juga dapat dari jarak jauh loh, seperti berbicara dengan telpon, mengirim chatt melalui media sosial dan mengirim surat melalui pos juga bisa dibilang kontak sosial sekunder.
2. Adanya Komunikasi
Jadi gini temen-temen, jika seseorang itu bisa saja tidak sedang melakukan interaksi sosial, tetapi hanya sekedar lewat saja atau ketika kalian menunggu bus di halte itu kan terjadi kerumunan saja tanpa adanya komunikasi itu bukan termasuk kontak sosial yaa.
Jadi Interaksi Sosial itu memiliki dua syarat interaksi sosial berupa kontak sosial dan komunikasi. Lalu kalo hanya satu saja apakah dinamakan interaksi sosial? Jadi kalo hanya terjadi 1 syarat saja itu, maka bukan interaksi sosial yaaa. Karena interaksi itu harus ada kontak sosial dan komunikasinya.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif
Bentuk interaksi sosial dapat berupa Kerja Sama (Cooperation), Persaingan (Competition), Pertiakaian (Conflict). Suatu konflik dapat memungkinkan mendapatkan suatu Solusi, akan tetapi hanya dapat diterima sementara waktu, yang kemudian dinamakan akomodasi.
Kita akan membahas tentang Proses Asosiatif nya, ada Kerja Sama,Bargaining,Kooptasi,Koalisi, dan Joint Venture.
1. Kerja Sama
Kerja Sama disini dimaksudkan pada suatu usaha Bersama perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan Bersama. Seperti gotong-royong dan tolong menolong.
2. Bargaining
Dimana perorangan atau kelompok melaksanakan perjanjian mengenai tukar menukar barang atau jasa antara dua pihak atau lebih. Seperti ekspor import antara negara.
3.Kooptasi
Suatu proses dimana pergantian pemimpin atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghidari terjadinya kegoncangan stabilitas organisasi.
4.Koalisi
Bentuk kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan Bersama, koalisi ini biasanya sering terjadi di partai politik dalam mendekati kegiatan pemilihan daerah hingga presiden.
5.Joint Venture
Kerja sama dalam proyek-proyek tertentu, seperi pertambanan,perhotelan dan lain-lain. Jadi lebih kerja sama menghasilkan uang yaa.
Â
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk interaksi sosial disosiatif adalah jenis interaksi yang mengarahkan pada perpecahan Masyarakat baik individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Yang mana contoh dari interaksi sosial disosiatif adalah Persaingan dan Kontravensi.
1.Persaingan
proses sosial di mana individu atau kelompok saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan dalam bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum. Contoh persaingan ini seperti persaingan yang bersifat negatif, yaitu tawuran.
2.Kontravensi
Kontravensi adalah proses sosial yang ditandai dengan sikap penolakan, ketidakpuasan, dan ketidakpercayaan yang disembunyikan. Kontravensi dapat terjadi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya adalah Penghasutan dan penyebaran desas-desus Penolakan, protes, dan menghalangi ,Memaki, memfitnah, dan mencerca.
Lalu setelah adanya bentuk interaksi sosial, maka ada cara menyelesaikan sebuah permasalahan sosial dengan adanya akomodasi. Kita bahas di sub bab selanjutnya yaaa.
Bentuk-bentuk Akomodasi
1. Koersif adalah suatu bentuk akomodasi yang berproses oleh adanya paksaan, dimana salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah dibandingkan lawanya, misalnya adanya perbudakan yang mana interaksi sosial didasarkan pada penguasaan majikan atas budaknya.
2. Kompromi adalah salah satu bentuk akomodasi dimana pihak yang terlibat konflik saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian terhadap sebuah perselihan yang ada. Dimana salah satu pihak bersedia merasakan dan memahami pihak lain. Misalnya teman kalian sakit,maka kalian membantu atau mendatanginnya.
3. Arbitrase adalah suatu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai sendiri, dimana membutuhkan pihak ketiga yang bersifat netral dan harus dipatuhi.
4. Meditasi menyerupai arbitrase, dimana seorang yang menjadi mediator diundang untuk menyelesaikan permasalahan kedua belah pihak dan bersifat netral, walaupun keputusannya tidak mengikat.
5. Konsiliasi adalah usaha mempertemukan kedua belah pihak dalam satu forum yang di bantu pihak ketiga dalam mengurangi atau menyelesaikan permasalahan, pihak ketiga disini juga bersifat netral lohh. Contoh konsiliasi berupa permasalahan buruh dan perusahan yang ditemukan oleh mentri ketenagakerjaan.
6. Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan yang formal, seperti contoh toleransi agama atau menghargai sesame umat beragama.
7. Stalemate adalah akomodasi yang mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang sama, yang mana tidak ada titik temu untuk menyelesaikan karena kekuatan yang sama, misalnya ada konflik dari Perusahaan tambang A dengan Tambang B, yang mana keduanya memiliki kekuatan yang sama, maka dari itu keduanya bisa menggunakan kompromi untuk menyelesaikan masalah.
8. Adjudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa dipengadilan lohh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H