Mohon tunggu...
ammara syifa
ammara syifa Mohon Tunggu... Penulis - Ammara Syifa Yuniar, seseorang yang menyukai kegiatan membaca dan selalu ingin belajar menulis.

Ra, Tulisan yang baik adalah ketika kamu menulisnya, kamu tidak akan berani menghapusnya karena itu adalah kebaikan yang membawamu ke Jannah-Nya. Insyaa Allah.... Temui aku di IG @ammarass dan @yuniaraaaaaaaaa🖐

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas 1 dan 2 Menilai Karya Melalui Resensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

18 Maret 2023   08:15 Diperbarui: 18 Maret 2023   08:16 4382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

b. PENDAHULUAN RESENSI: PENGENALAN PENGARANG

Novel ini merupakan penyatuan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala, yang berarti dengan membeli satu buku kita dapat tiga buku sekaligus. Apalagi dengan memasukkan kembali bagian-bagian yang tersensor selama 22 tahun, membuat pembaca dibuat penasaran dengan isi buku karya Ahmad Tohari ini. 

Ahmad Tohari adalah penulis kelahiran Banyumas, 13 Juni 1948, yang tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya. Dia memiliki kesadaran dan wawasan alam yang terlihat begitu jelas pada buku ini.

c. RINGKASAN ISI BUKU

Novel ini mengambil latar sekitar tahun 1965-an. Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk, yang bermakna perlambang. Tanpa ronggeng, dukuh merasa kehilangan jati diri. Dengan cepat, Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi, cantik dan menggoda. Semua ingin merasakannya. Dari kawula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten.

Namun malapetaka politik membuat dukuh tersebut hancur secara fisik maupun mental. Pedukuhan itu dibakar. Ronggeng beserta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannya, Srintil tidak diperlakukan semena-mena di penjara. Pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan hakikatnya sebagai manusia. Oleh karena itu, setelah bebas ia berniat memperbaiki citra dirinya. la ingin menjadi wanita somahan. Sepercik harapan muncul ketika Bajus muncul. Mesti akhimya, ia kembali terhempas.

d. KEUNGGULAN BUKU

Dalam novel Dukuh Paruk memaparkan gambaran secara jelas tentang pola pikir dan budaya masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan tingkat pendidikan. Muatan gender juga sangat terasa saat Srintil (wanita) lebih dianggap sebagai objek oleh kebanyakan orang, dan ironisnya kebanyakan wanita pun merasa bangga dengan keadaan ini.

e. KELEMAHAN BUKU

Hanya satu kekurangan buku ini yaitu pada pengaturan line spacing-nya yang terlalu rapat, sehingga membuat mata pembaca cepat lelah. 

f. REKOMENDASI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun