Mohon tunggu...
ammara syifa
ammara syifa Mohon Tunggu... Penulis - Ammara Syifa Yuniar, seseorang yang menyukai kegiatan membaca dan selalu ingin belajar menulis.

Ra, Tulisan yang baik adalah ketika kamu menulisnya, kamu tidak akan berani menghapusnya karena itu adalah kebaikan yang membawamu ke Jannah-Nya. Insyaa Allah.... Temui aku di IG @ammarass dan @yuniaraaaaaaaaa🖐

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas 1 dan 2 Menilai Karya Melalui Resensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

18 Maret 2023   08:15 Diperbarui: 18 Maret 2023   08:16 4382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TUGAS 1 DAN 2

MENILAI KARYA MELALUI RESENSI

MATA PELAJARAN XI BAHASA INDONESIA

SMA N 1 BERGAS

Nama: Adinda Bilqis Hanifa

No: 01

Kelas: XI MIPA 4

TUGAS 1 

1. Pada paragraf pertama, terdapat unsur ringkasan atau ikhtisar dari novel yang berjudul "Jalan Panjang Menuju Pulang". Informasi yang didapatkan berupa cerita perjalanan seorang gadis bernama Fatin yang berjuang untuk keluarganya dengan latar ekonomi yang rendah. Sebuah kisah yang memilukan dan tidak terduga dialami oleh Fatin ketika babak kehidupannya sampai pada sebuah kesempatan untuk pergi ke Negeri Eropa. 

Pada paragraf kedua, terdapat inti atau isi resensi meliputi kelebihan dan kekuarangan yang dipaparkan setelah membaca karya tersebut. Kelebihan yang dipaparkan yakni alur cerita yang menarik dan penyajian peristiwa oleh tokoh yang membawa pembaca seakan melihat kenyataan cerita tersebut. Sedangkan kelemahan yang dipaparkan berupa kesan cerita yang sedikit didramatisasi.

2. Kutipan tersebut termasuk dalam unsur ringkasan atau ikhtisar buku, di mana terdapat informasi berupa manfaat pantai, sejarah pantai, bencana yang terjadi di pantai, pentingnya menjaga kelestarian pantai, contoh negara yang menyalahgunakan pantai, berbagai macam hewan dan tumbuhan yang hidup di pantai yang terdiri dari kebiasaannya, cara hidupnya, cara mencari makan, dan cara menghindari pemangsanya.

3. Kutipan tersebut dapat disebut memaparkan pendahuluan yang berisi memperkenalkan pengarang dan inti atau ikhtisar dari novel. Pada bagian perkenalan, dituliskan bahwa Donny, Sang Penulis, memiliki hobi menaiki gunung, pecinta alam, dan mengetahui perjuangan untuk menaiki gunung, serta diperkenalkan pula sebagai orang yang besar di lingkungan Jakarta dengan penggunaan bahasa anak gaul.

4. Kutipan tersebut termasuk dalam unsur ikhtisar atau isi resensi. Diawali dengan pendahuluan berupa pengenalan Sang Penulis, Andrea Hirata, yang diibaratkan sebagai sebuah fenomena. Kemudian, diikuti dengan pemaparan penilaian berupa perbandingan karya Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi dan Ayah dengan latar cerita yang berbeda, di mana Laskar Pelangi lebih menekankan pada keindahan alam Belitong, sedangkan Ayah lebih mengisahkan kondisi sosial dan psikologi masyarakat Belitong yang dapat dilihat melalui cara mereka berinteraksi.

TUGAS 2

RESENSI 1

Resensi Novel Ronggeng Dukuh Paruk

a. IDENTITAS BUKU

Judul buku: Ronggeng Dukuh Paruk

Penulis: Ahmad Tohari

Jumlah halaman: 408 halaman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: November 2011

b. PENDAHULUAN RESENSI: PENGENALAN PENGARANG

Novel ini merupakan penyatuan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala ini berarti dengan membeli satu buku kita dapat tiga buku sekaligus. Apalagi dengan memasukkan kembali bagian-bagian yang tersensor selama 22 tahun, membuat saya penasaran dengan isi buku karya Ahmad Tohari ini. Ahmad Tohari adalah penulis kelahiran Banyumas, 13 Juni 1948 yang tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya. Dia memiliki kesadaran dan wawasan alam yang begitu jelas terlihat pada buku ini.

c. RINGKASAN ISI BUKU

Novel ini mengambil setting sekitar tahun 1965-an. Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk, bagi pedukuhan ini ronggeng adalah perlambang. Tanpanya dukuh itu merasa kehilangan jati diri. Dengan segera Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi, cantik dan menggoda. Semua ingin merasakannya. Dari kawula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten.

Namun malapetaka politik membuat dukuh tersebut hancur secara fisik maupun mental. Pedukuhan itu dibakar. Ronggeng beserta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannya, Srintil tidak diperlakukan semena-mena di penjara. Pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan hakikatnya sebagai manusia. Oleh karena itu, setelah bebas ia berniat memperbaiki citra dirinya. la ingin menjadi wanita somahan. Sepercik harapan muncul ketika Bajus muncul. Mesti akhimya, ia kembali terhempas.

d. KEUNGGULAN BUKU

Dalam novel ini Dukuh Paruk adalah gambaran secara jelas tentang pola pikir dan budaya masyarakat sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan tingkat pendidikan. Muatan gender juga sangat terasa saat Srintil (wanita) lebih dianggap sebagai objek oleh kebanyakan orang, dan ironisnya kebanyakan wanita pun merasa bangga dengan keadaan ini.

e. KELEMAHAN BUKU

Satu-satunya kekurangan buku ini menurut saya adalah pengaturan line spacing-nya yang terlalu rapat, membuat mata pembaca cepat lelah. 

f. REKOMENDASI

Namun, secara keseluruhan buku ini bagus dan sangat layak sebagai koleksi.

RESENSI 2

Kita adalah Kisah yang Penuh Ketidakpastian dan Kemungkinan

a. IDENTITAS

Judul buku: Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah

Penulis: Bamby Cahyadi 

Penerbit: UNSA Press

Cetakan: V/Desember 2016

Tebal buku: vi+ 141 halaman

b. PENDAHULUAN RESENSI: PENGENALAN PENGARANG DAN KARYA LAIN YANG DIBUATNYA

Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah adalah kumpulan cerpen keempat milik Bamby Cahyadi yang terbit melalui penerbit mayor Bamby Cahyadi sendiri merupakan cerpenis unik kelahiran Manado, 5 Maret 1970. Disebut unik, karena beliau tidak memiliki latar belakang yang berkaitan dengan sastra. Beliau justru memiliki gelar sebagai bachelor of hamburgerology dar Universitas Hamburger McDonald's di Sydney, Australia. Namun, kecintaan akan membaca dan kepekaan akan segala sesuatu di sekitar menempa Bamby Cahyadi sampai menjadi seorang penulis cerpen yang andal

Tiga kumpulan cerpen beliau yang lain, yaitu Tangan untuk Utik (Koekoesan, 2009), Kisah Muram di Restoran Cepat Saji (Gramedia Pustaka Utama, 2012), dan Perempuan Lolipop (Gramedia Pustaka Utama, 2014). Untuk yang keempat ini. UNSA Press menerima dan menerbitkan ke-13 judul cerpennya. Adapun judul-judul dalam kumpulan cerpen ini sebagai berikut.

1 "Gemerincing Hati"

2. "Pertaruhan Besar Seorang Suami 3. "Perempuan Pencenta Kejayaan"

4. Sepenggal Kisah di Antara Prolog dan Epilog

5. "Surat yang Tak Pernah Sampai

6. "Ketika Saya Mengundurkan Din

7. "Curhat Dua Generasi

8. "Pitekantropus Erektus" 9 "Acta Est Fabula"

10. "Filosofi Ayah"

11. "Saya, Ibu, dan Kisah Pembunuh"

12 Jalan Pulang" 13 Tidak Mudah Menjadi Hantu

c. KEUNGGULAN BUKU

Judul buku Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah diambil dari arti dari bahasa Latin sebuah judul cerpen "Acta Est Fabula (halaman 67-77). Cerpen berjudul "Acta Est Fabula tersebut juga sukses membuat pembaca menepuk jidatnya. Membuat terlena, ternganga, tegang. dan membelalakkan mata karena menjadi "korban penipuan" akibat plot twist dalam kisahnya.

Cerpen-cerpen lain dalam buku kumpulan cerpen ini tak kalah menarik. Semuanya memiliki tema dan sisi unggulan Cerpen "Sepenggal Kisah di Antara Prolog dan Epilog (halaman 29-38), misalnya, yang meniupkan ruh pada sebuah kisah cinta usang sehingga bangkit kembali di tengah kecemasan akan kematian. Lalu, cerpen "Saya, Ibu, dan Kisah Pembunuhan (halaman 87-96) yang manis, miris, dan tragis. 

d. RINGKASAN ISI BUKU: DIPAPARKAN SANGAT SINGKAT

Sebab, isinya berupa pengakuan cinta seorang anak terhadap ibunya. Saking cintanya, dia sampai menghabisinya. 

e. KEUNGGULAN BUKU 

Belum lagi dengan cerpen berjudul Jalan Pulang" (halaman 97-103), yang awalnya seperti tak berpotensi mendatangkan kegundahan. Sampai kemudian di tengah jalan, ceritanya mengalirkan ketegangan, kemarahan, dan rasa kasihan. Penulis sukses mengemas penggalan-penggalan kisah yang bersifat tak pasti dan mengundang segala kemungkinan. Sesuatu yang terkesan biasa pun jadi terasa memiliki sensasi fantastis Tak ayal kalau pembaca bisa sering-sering terkesiap ketika menikmati karya- karya di dalamnya.

Proses membaca kumpulan cerpen ini terbilang cepat, sebab kita tak perlu meminta perpanjangan waktu untuk mencema kata-kata yang njelimet. Proses menikmatinya begitu mengalir dan mulus Bamby Cahyadi sendiri mengakui kalau dia kerap diberi label sebagai penulis yang terlalu lugas, miskin diksi, dan kekurangan metafora. Namun, materi kritikan itu justru bisa menjadi senjata ampuh

Karya-karya penulis dalam kumpulan cerpen ini dapat dinikmati oleh orang-orang awam, yang tak perlu khawatir dahinya kusut untuk bisa paham Bisa juga dinikmati oleh penulis-penulis lain yang tak perlu khawatir hatinya menciut untuk bisa sebanding. 

f. KELEMAHAN BUKU

Namun, ada beberapa cerita yang terkesan vulgar dan kinky sehingga kurang cocok disantap oleh pembaca di bawah umur.

Layout buku kumpulan cerpen ini begitu simpel. Hanya ada tambahan ilustrasi di setiap judul cerpen. Namun, kesederhanaan itu malah menambah khusyuk dalam membaca. Tak akan ada distraksi ketika membaca certanya. Hanya saja font color cokelat pada judul buku sepertinya kurang cocok dengan background buku yang biru keputih-putihan.

g. REKOMENDASI

Sedikit keberatan tersebut tak lantas mengurangi pesona kumpulan cerpen ini. Karya Bamby Cahyadi ini tetap jadi rekomendasi, referensi, dan inspirasi Apalagi ditambah bonus besar yang diberi tajuk "Saya dan Cerita-Cerita Tentang Saya". Sungguh terlalu disayangkan untuk dilewatkan !

2. Tidak ada aspek-aspek lain yang dibahas dalam resensi tersebut. Justru, menurut saya ada unsur yang masih kurang pada resensi yang telah dibahas. Pada resensi 1, aspek yang dinilai masih kurang terdapat pada judul resensi yang diberikan. Memang judul tersebut telah sesuai dengan isi resensi yang dibuat, tetapi tidak terlalu menarik karena hanya bermakna penanda saja bahwa teks yang ditulis adalah sebuah resensi. Tentu akan lebih baik jika diberikan ide judul yang masih ada keterkaitan dengan judul asli yang dituliskan oleh penulis. Sedangkan pada resensi 2, unsur yang dinilai masih kurang berada pada bagian ikhtisar atau ringkasan buku. Hanya sedikit poin yang dipaparkan dan lebih banyak pengenalan karya lainnya yang sebenarnya tidak penting untuk dipaparkan. Akan lebih baik jika resensi dituliskan sesuai dengan unsur-unsur resensi yang telah ditentukan, di mana satu teks resensi lebih baik difokuskan pada satu cerita saja, kemudian baru diresensi atau dianalisis unsur-unsurnya. Dan pemaparan ikhtisar yang sebaiknya lebih jelas menggambarkan cerita pada buku agar pembaca mengetahui betul apa yang menjadi topik bahasan pada cerita. 

3. RESENSI 1

Kembalinya Citra Manusia Ronggeng Dukuh Paruk

a. IDENTITAS BUKU

Judul buku: Ronggeng Dukuh Paruk

Penulis: Ahmad Tohari

Jumlah halaman: 408 halaman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: November 2011

b. PENDAHULUAN RESENSI: PENGENALAN PENGARANG

Novel ini merupakan penyatuan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala, yang berarti dengan membeli satu buku kita dapat tiga buku sekaligus. Apalagi dengan memasukkan kembali bagian-bagian yang tersensor selama 22 tahun, membuat pembaca dibuat penasaran dengan isi buku karya Ahmad Tohari ini. 

Ahmad Tohari adalah penulis kelahiran Banyumas, 13 Juni 1948, yang tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya. Dia memiliki kesadaran dan wawasan alam yang terlihat begitu jelas pada buku ini.

c. RINGKASAN ISI BUKU

Novel ini mengambil latar sekitar tahun 1965-an. Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk, yang bermakna perlambang. Tanpa ronggeng, dukuh merasa kehilangan jati diri. Dengan cepat, Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi, cantik dan menggoda. Semua ingin merasakannya. Dari kawula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten.

Namun malapetaka politik membuat dukuh tersebut hancur secara fisik maupun mental. Pedukuhan itu dibakar. Ronggeng beserta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannya, Srintil tidak diperlakukan semena-mena di penjara. Pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan hakikatnya sebagai manusia. Oleh karena itu, setelah bebas ia berniat memperbaiki citra dirinya. la ingin menjadi wanita somahan. Sepercik harapan muncul ketika Bajus muncul. Mesti akhimya, ia kembali terhempas.

d. KEUNGGULAN BUKU

Dalam novel Dukuh Paruk memaparkan gambaran secara jelas tentang pola pikir dan budaya masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan tingkat pendidikan. Muatan gender juga sangat terasa saat Srintil (wanita) lebih dianggap sebagai objek oleh kebanyakan orang, dan ironisnya kebanyakan wanita pun merasa bangga dengan keadaan ini.

e. KELEMAHAN BUKU

Hanya satu kekurangan buku ini yaitu pada pengaturan line spacing-nya yang terlalu rapat, sehingga membuat mata pembaca cepat lelah. 

f. REKOMENDASI

Namun, kekurangan yang ada tidak menutup kemungkinan bahwa secara keseluruhan buku ini bagus dan sangat layak digunakan sebagai koleksi.

RESENSI 2

Kita adalah Kisah yang Penuh Ketidakpastian dan Kemungkinan

a. IDENTITAS

Judul buku: Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah

Penulis: Bamby Cahyadi 

Penerbit: UNSA Press

Cetakan: V/Desember 2016

Tebal buku: vi+ 141 halaman

b. PENDAHULUAN RESENSI: PENGENALAN PENGARANG DAN KARYA LAIN YANG DIBUATNYA

Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah adalah kumpulan cerpen keempat milik Bamby Cahyadi yang terbit melalui penerbit mayor Bamby Cahyadi sendiri merupakan cerpenis unik kelahiran Manado, 5 Maret 1970. Disebut unik, karena beliau tidak memiliki latar belakang yang berkaitan dengan sastra. Beliau justru memiliki gelar sebagai bachelor of hamburgerology dar Universitas Hamburger McDonald's di Sydney, Australia. Namun, kecintaan akan membaca dan kepekaan akan segala sesuatu di sekitar menempa Bamby Cahyadi sampai menjadi seorang penulis cerpen yang andal

Tiga kumpulan cerpen beliau yang lain, yaitu Tangan untuk Utik (Koekoesan, 2009), Kisah Muram di Restoran Cepat Saji (Gramedia Pustaka Utama, 2012), dan Perempuan Lolipop (Gramedia Pustaka Utama, 2014). Untuk yang keempat ini. UNSA Press menerima dan menerbitkan ke-13 judul cerpennya. Adapun judul-judul dalam kumpulan cerpen ini sebagai berikut.

1 "Gemerincing Hati"

2. "Pertaruhan Besar Seorang Suami 

3. "Perempuan Pencenta Kejayaan"

4. Sepenggal Kisah di Antara Prolog dan Epilog

5. "Surat yang Tak Pernah Sampai

6. "Ketika Saya Mengundurkan Din

7. "Curhat Dua Generasi

8. "Pitekantropus Erektus" 9 "Acta Est Fabula"

10. "Filosofi Ayah"

11. "Saya, Ibu, dan Kisah Pembunuh"

12 Jalan Pulang" 

13. Tidak Mudah Menjadi Hantu

c. KEUNGGULAN BUKU, dan

d. RINGKASAN ISI BUKU: DIPAPARKAN SANGAT SINGKAT

( SETIAP KEUNGGULAN DIIKUTI OLEH RINGKASAN SECARA SINGKAT )

Judul buku Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah diambil dari arti dari bahasa Latin sebuah judul cerpen "Acta Est Fabula (halaman 67-77). Cerpen berjudul "Acta Est Fabula tersebut juga sukses membuat pembaca menepuk jidatnya. Membuat terlena, ternganga, tegang. dan membelalakkan mata karena menjadi "korban penipuan" akibat plot twist dalam kisahnya.

Cerpen-cerpen lain dalam buku kumpulan cerpen ini tak kalah menarik. Semuanya memiliki tema dan sisi unggulan Cerpen "Sepenggal Kisah di Antara Prolog dan Epilog (halaman 29-38), misalnya, yang meniupkan ruh pada sebuah kisah cinta usang sehingga bangkit kembali di tengah kecemasan akan kematian. Lalu, cerpen "Saya, Ibu, dan Kisah Pembunuhan (halaman 87-96) yang manis, miris, dan tragis. 

Sebab, isinya berupa pengakuan cinta seorang anak terhadap ibunya. Saking cintanya, dia sampai menghabisinya. 

Belum lagi dengan cerpen berjudul Jalan Pulang" (halaman 97-103), yang awalnya seperti tak berpotensi mendatangkan kegundahan. Sampai kemudian di tengah jalan, ceritanya mengalirkan ketegangan, kemarahan, dan rasa kasihan. Penulis sukses mengemas penggalan-penggalan kisah yang bersifat tak pasti dan mengundang segala kemungkinan. Sesuatu yang terkesan biasa pun jadi terasa memiliki sensasi fantastis Tak ayal kalau pembaca bisa sering-sering terkesiap ketika menikmati karya- karya di dalamnya.

Proses membaca kumpulan cerpen ini terbilang cepat, sebab kita tak perlu meminta perpanjangan waktu untuk mencema kata-kata yang njelimet. Proses menikmatinya begitu mengalir dan mulus Bamby Cahyadi sendiri mengakui kalau dia kerap diberi label sebagai penulis yang terlalu lugas, miskin diksi, dan kekurangan metafora. Namun, materi kritikan itu justru bisa menjadi senjata ampuh

Karya-karya penulis dalam kumpulan cerpen ini dapat dinikmati oleh orang-orang awam, yang tak perlu khawatir dahinya kusut untuk bisa paham Bisa juga dinikmati oleh penulis-penulis lain yang tak perlu khawatir hatinya menciut untuk bisa sebanding. 

e. KELEMAHAN BUKU

Namun, ada beberapa cerita yang terkesan vulgar dan kinky sehingga kurang cocok disantap oleh pembaca di bawah umur.

Layout buku kumpulan cerpen ini begitu simpel. Hanya ada tambahan ilustrasi di setiap judul cerpen. Namun, kesederhanaan itu malah menambah khusyuk dalam membaca. Tak akan ada distraksi ketika membaca certanya. Hanya saja font color cokelat pada judul buku sepertinya kurang cocok dengan background buku yang biru keputih-putihan.

f. REKOMENDASI

Sedikit keberatan tersebut tak lantas mengurangi pesona kumpulan cerpen ini. Karya Bamby Cahyadi ini tetap jadi rekomendasi, referensi, dan inspirasi Apalagi ditambah bonus besar yang diberi tajuk "Saya dan Cerita-Cerita Tentang Saya". Sungguh terlalu disayangkan untuk dilewatkan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun