Mohon tunggu...
ammara syifa
ammara syifa Mohon Tunggu... Penulis - Ammara Syifa Yuniar, seseorang yang menyukai kegiatan membaca dan selalu ingin belajar menulis.

Ra, Tulisan yang baik adalah ketika kamu menulisnya, kamu tidak akan berani menghapusnya karena itu adalah kebaikan yang membawamu ke Jannah-Nya. Insyaa Allah.... Temui aku di IG @ammarass dan @yuniaraaaaaaaaa🖐

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas 1 dan 2 Menilai Karya Melalui Resensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

18 Maret 2023   08:15 Diperbarui: 18 Maret 2023   08:16 4382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul buku Apa yang Terjadi Adalah Sebuah Kisah diambil dari arti dari bahasa Latin sebuah judul cerpen "Acta Est Fabula (halaman 67-77). Cerpen berjudul "Acta Est Fabula tersebut juga sukses membuat pembaca menepuk jidatnya. Membuat terlena, ternganga, tegang. dan membelalakkan mata karena menjadi "korban penipuan" akibat plot twist dalam kisahnya.

Cerpen-cerpen lain dalam buku kumpulan cerpen ini tak kalah menarik. Semuanya memiliki tema dan sisi unggulan Cerpen "Sepenggal Kisah di Antara Prolog dan Epilog (halaman 29-38), misalnya, yang meniupkan ruh pada sebuah kisah cinta usang sehingga bangkit kembali di tengah kecemasan akan kematian. Lalu, cerpen "Saya, Ibu, dan Kisah Pembunuhan (halaman 87-96) yang manis, miris, dan tragis. 

d. RINGKASAN ISI BUKU: DIPAPARKAN SANGAT SINGKAT

Sebab, isinya berupa pengakuan cinta seorang anak terhadap ibunya. Saking cintanya, dia sampai menghabisinya. 

e. KEUNGGULAN BUKU 

Belum lagi dengan cerpen berjudul Jalan Pulang" (halaman 97-103), yang awalnya seperti tak berpotensi mendatangkan kegundahan. Sampai kemudian di tengah jalan, ceritanya mengalirkan ketegangan, kemarahan, dan rasa kasihan. Penulis sukses mengemas penggalan-penggalan kisah yang bersifat tak pasti dan mengundang segala kemungkinan. Sesuatu yang terkesan biasa pun jadi terasa memiliki sensasi fantastis Tak ayal kalau pembaca bisa sering-sering terkesiap ketika menikmati karya- karya di dalamnya.

Proses membaca kumpulan cerpen ini terbilang cepat, sebab kita tak perlu meminta perpanjangan waktu untuk mencema kata-kata yang njelimet. Proses menikmatinya begitu mengalir dan mulus Bamby Cahyadi sendiri mengakui kalau dia kerap diberi label sebagai penulis yang terlalu lugas, miskin diksi, dan kekurangan metafora. Namun, materi kritikan itu justru bisa menjadi senjata ampuh

Karya-karya penulis dalam kumpulan cerpen ini dapat dinikmati oleh orang-orang awam, yang tak perlu khawatir dahinya kusut untuk bisa paham Bisa juga dinikmati oleh penulis-penulis lain yang tak perlu khawatir hatinya menciut untuk bisa sebanding. 

f. KELEMAHAN BUKU

Namun, ada beberapa cerita yang terkesan vulgar dan kinky sehingga kurang cocok disantap oleh pembaca di bawah umur.

Layout buku kumpulan cerpen ini begitu simpel. Hanya ada tambahan ilustrasi di setiap judul cerpen. Namun, kesederhanaan itu malah menambah khusyuk dalam membaca. Tak akan ada distraksi ketika membaca certanya. Hanya saja font color cokelat pada judul buku sepertinya kurang cocok dengan background buku yang biru keputih-putihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun