Mohon tunggu...
Muhammad Ammar Dzakwan
Muhammad Ammar Dzakwan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Pemuda dengan segudang mimpi, tapi gudangnya kekunci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tepat 96 Tahun, Runtuhnya Kekhalifahan Terakhir di Muka Bumi (Turki Utsmani)

5 Maret 2020   09:04 Diperbarui: 5 Maret 2020   09:13 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada pertengahan abad ke-17, roda pemerintahan sudah mulai banyak dipengaruhi oleh pasukan ini. Janisari bahkan berani melakukan kudeta pada Sultan Selim III karena beliau membentuk sebuah pasukan elit baru yang dilengkapi dengan persenjataan modern dan seragam tempur khas perancis yang bernama Nizam-I Cedid. Mereka menganggap hal tersebut adalah upaya sang sultan untuk menggantikan Janisari. Akhirnya pada tahun 1806, Janisari menurunkan Sultan Selim III dari tahtanya dan menaikan sepupunya, Mustafa IV ke tampuk kekuasaan.

Pada tahun 1826 Janisari mengadakan pemberontakan terhadap Sultan Mahmud II, tetapi sang sultan telah menyiapkan pasukan yang lebih modern untuk menghadapinya. Setelah mendapatkan restu para ulama, akhirnya Sultan memerintah pasukannya untuk menyerang pertahanan terakhir Janisari. Terdapat 4000 korban jiwa dari pihak Janisari, dan akhirnya pasukan elit ini dibubarkan.

Pada 1912-1913 meletus Perang Balkan antara Liga Balkan (Yunani, Bulgaria, Serbia, dan Makedonia) dengan Kekaisaran Ottoman. Perang ini berakhir dengan kemenangan Liga Balkan dan menyebabkan lepasnya Semenanjung Balkan dan Albania dari teritori Ottoman. Mulai dari saat ini, Turki Usmani hanya menyisakan Konstantinopel sebagai satu-satunya wilayah yang berada di daratan Eropa. Bahkan pada saat itu, Ottoman dijuluki sebagai "The sickman of Europe" .

Pada tahun 1914 Kekaisaran Ottoman membuat salah satu kesalahan besar dengan terjun dalam Perang Dunia 1, Perang Dunia 1 merupakan salah satu perang berskala internasional paling mematikan yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Ottoman masuk ke dalam Blok Sentral (Austro-Hungaria, Jerman, Bulgaria) yang berperang melawan Blok Sekutu/Entente (Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Italia, dan lain-lain). Turki terjun ke dalam peperangan setelah menyetujui untuk bergabung dengan Jerman dalam aliansi anti Rusia dengan iming-iming wilayah Kaukasus, Barat Laut Iran, dan Trans-Kaspia.

Dalam Perang ini, Blok Poros kalah dan Kekaisaran Ottoman pun juga menerima imbasnya. Dalam Perjanjian Sevres, terpaksa harus menerima bahwa pihak sekutu akan mengendalikan teritori, pemerintahan, dan juga militer Ottoman. Belum lagi lepasnya wilayah-wilayah Arab oleh para pemberontak yang dibantu oleh Inggris dan Perancis yang kemudian akan menjadi Kerajaan Hijaz.

Lalu muncul Seorang tokoh bernama Mustafa Kemal Pasha, seorang pemimpin Gerakan Turki Muda yang memobilisasi pasukannya dan mengusir Tentara Yunani, Inggris, Perancis, dan Italia dari Anatolia serta mungkin menggagalkan Perjanjian Sevres. Kejadian itu diakui dalam Perjanjian Lausanne pada 24 Juli 1923. Pada akhirnya terbentuklah Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya yang mana ia memberi gelar pada dirinya sebagai "Ataturk". Ia juga mendirikan Majelis Agung Nasional Turki

Namun Mustafa Kemal malah menurunkan Sultan Mehmed VI dan mengasingkannya ke Malta serta menghapuskan Kesultanan. Lalu Abdul Mejid II diangkat menjadi Khalifah penerus walau akhirnya ia diusir dan Kekhalifahan pun dihapuskan.

Hal ini menjadi akhir dari suatu kekhalifahan yang telah berdiri 600 tahun lamanya. Kekhalifahan Usmaniyah juga menjadi kekalifahan terakhir di muka bumi.

Mustafa Kemal pun mendirikan Turki dengan pemerintahan sekuler. Ia mendirikan rezim satu partai yang tak tergantikan hingga 1945. Ia juga menggantikan kebudayaan Turki dengan kebudayaan Eropa yang jauh dari nilai Islami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun