Mohon tunggu...
Bagas De
Bagas De Mohon Tunggu... -

Buruh sosial. Tinggal dan bekerja di Slovakia-Eropa Tengah. Aslinya, Anak Kampung, dari Nehi-Enoraen, ntt. Laman blog pribadi: www.confessionoflife21.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika SBY Pontang Panting Mencuci Wajah Demokrat

10 Juli 2016   11:15 Diperbarui: 10 Juli 2016   11:27 4152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: baitulherbal.com

(3) Ketika Tour de Hambalang mencuat ke tengah publik dengan ragam pro kontra dan interpretasi, SBY kemudian mengeluarkan cerita Jembatan Suramadu, daftar kritik dan 10 rekomendasi hasil Tour de Java untuk pemerintahan Jokowi.

 (4) Ketika nyayian M. Nazarudin, Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh atau Sutan Bhatoegana tentang kasus Wisma Atlet Hambalang ditanggapi dan dipergunjing publik, plus cerita internal PD, I Putu Sudiartana, yang di-OTT (Operasi Tankap Tangan) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kemarin, SBY dan para petinggi PD kemudian berdiplomasi bahwa penanganan kasus korupsi pada rezimnya dulu jauh lebih baik dari rezimnya Jokowi sebab tidak pernah tebang pilih.

(5) Ketika jumlah pemudik dan arus mudik pada Lebaran2016 meningkat, plus kisah kemacetan Tol Brebes yang memakan korban jiwa, SBY kemudian berdiplomasi dengan statemen narsismenya bahwa pada masa rezimnya dulu penanganan arus mudik jauh lebih terorganisir ketimbang rezim Jokowi sekarang ini.  (6) Dan lain-lain.

Dengan berpijak pada uraian di atas, hemat saya, kita boleh mengatakan bahwa apa yang sedang diperagakan SBY merupakan bagian dari usaha maraton mencuci wajahnya dan wajah PD di mata publik di tengah chaos sosial yang mereka, internal PD, ciptakan sendiri.

Usaha SBY memulihkan moral PD di mata publik mengingatkan saya akan kisah Belmez dari negeri Spanyol.

Sekitar tahun 1970-an, di desa Belmez dekat Colorado, Spanyol terjadi satu fenomena aneh nan misterius di rumah keluarga Maria Gomez Pareira (Maria). Di lantai rumah itu secara tiba-taba muncul wajah angker nan menyeramkan. Kepanikan dan ketakutan melanda keluarga Maria.

Supaya tidak menjadi bahan gosip di desa Belmez, suami Maria berusaha menghapus gambar wajah itu dengan cara menghancurkan keramik di lantai dapur, tempat di mana wajah seram itu muncul, dan menutupnya dengan semen. Sekalipun demikian, wajah aneh nan menyeramkan itu selalu muncul kembali.

Otoritas setempat kemudian menyegel dapur keluarga Maria. Tetapi tidak lama setelah penyegelan dan larangan memasuki dapur diberlakukan, wajah hantu itu justru bertambah dan muncul di ruang lain di rumah itu.

Ada empat wajah lelaki dan satu wajah perempuan. Ekspresinya tampak begitu memilukan, seperti sedang menanggung derita yang sangat berat. Kemunculan wajah-wajah aneh ini terjadi berulang dalam waktu dan saat yang tidak bisa diduga.

Banyak pihak telah berusaha menyelidiki dan meneliti fenomena aneh itu, namun kisah Belmez tetap tinggal sebagai misteri dengan jawaban yang tak bisa dipecahkan oleh siapapun.

Kisah SBY dan kisah Belmez tentu sangat tidak kompatibel untuk dikomparasikan. Sebab, yang satu terjadi di Indonesia dan yang lain terjadi di Spanyol. Yang satu bersifat politis dan yang lain bersifat mitis-misterius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun