Mengejar Alibi liar
Â
Salam satu jiwa
Karena lukamu salam
Dalam duka aku salam
Dalam doaku salam ,dari dalam hati yang menyatu untukmu  salam .
Aku masih bersamamu ,kawan senyanyian
Ketika
Alibi alibi yang berterbangan mencari persembunyian ,tidak ada satupun jari yang menunjuk mukanya sendiri :akulah sebab utamanya maka hukum aku dalam rajam atau neraka.
ketika
Wajah wajah dalam poster yang menyala licik mengincar simpatik  untuk dibawa menuju pasar politik : kami berduka seperti juga aremania,kemudian ditakar lebar poster untuk  mata yang  lalang  dilelang empatimu ,dia buat murah arti kehidupan arek  malang
Aku lah yang terduka
Ketika seorang ibu menyebut sebuah nama diatas pusara
Muhamad virdi prayoga tiga tahun umurnya bukti kasih orang tua di bawa ikut serta membela nama kotanya .pulang bawa nama begitu juga ayahnya .
Arema aku kenalkan kau pada sang putra tapi mengapa kau ambil segalanya
kisahmu tlah ku ceritakan padanya nama yang harum dari  singa yang ngedan ,semua kau mangsa begitupun hati dan jantungku
akupun sudah mengajarkan  mantra kanjurahuan azimat yang menjaga wangi kota malang.!kau pinta anaku sebagai tumbalnya
Kemudian
Angin kesedihan mengoyang pucuk pucuk  bunga lili yang berbaris dijalan protocol
Seorang ayah masih lembab matanya dipaksa lari menuju puncak kedukaan yang disusun dari jasad dan suara anaknya sendiri
Kepada langait ia sempat  bertanya
Aku berhibah nyawa ini tapi kembalikan  kembang kota malang ,kelopaknya belum sempat mekar :ambilah saja akuÂ
Dia  mendaki terus mendaki sambil mengeja setiap langkah adalah rasa sakit putrinya yang menyebut nama bintinya dari sudut pintu berwarna biruÂ
Sesampainya disana dia dendangkan kidung kelukaan yang menyayatÂ
Sebuah cerita bagaimana asap putih liar yang dilepas dari kekang mebawa pergi putri kecintaan.
Aku bersalam padamu dalam luka yang sama dalam duka yang maha
Ketika alibi alibi liar  mencari pesembunyian dan pamplet tak memberi jawaban .
Kalianda 8 oktober 2022
Amir koboy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H