Setiap manusia pasti melibatkan memori dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mengingat hal apa saja yang sudah terjadi serta apa saja yang akan direncanakannya. Hal itu adalah bagian dari memori. Memori dapat diartikan sebagai ingatan.Â
Memori merupakan alat atau tempat menerima, mengelola, serta menyimpan informasi ke dalam otak dan bisa digunakan kembali (mengingat kembali) informasi tersebut. Memori mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.
Nahh... Pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang Memori Pada Manusia secara lengkap, mulai dari pengertian memori, fungsi memori, jenis-jenis memori, teori-teori memori, proses-proses memori, usaha meningkatkan kemampuan memori, dan proses memori memerlukan organisasi salah satu. Untuk selengkapnya, mari langsung saja kita simak pembahasan dibawah ini.
Kita cari tahu dulu ya apasih pengertian dari memori ini. Secara etimologi, kata memori berasal dari bahasa inggris yaitu 'memory'. Secara sederhana, memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi dimasa yang akan datang.Â
Baca juga: Memori Otak Manusia: Seperti Inilah Cara Ingatan Sederhana Kamu Bekerja
Manusia atau organisme dapat menyimpan informasi yang diterima yaitu melalui semua indera yang akan diubah bentuknya sedemikian rupa sehingga dapat disimpan kedalam otak. Secara singkat memori dapat diartikan sebagai suatu sistem pengolahan informasi.
Memori ini mempunyai tiga fungsi apa saja fungsi itu, mari kita simak sama-sama. Yang pertama ada Storage (Menyimpan) adalah proses dimana enconding selesai dilakukan baru dapat melakukan penyimpanan atau resensi.
Enconding (Memasukkan Informasi) adalah proses pengubahan informasi kedalam gelombang-gelombang listrik atau simbol-simbol tertentu yang sama dengan perangkat yang ada pada organisme.
Retrieval (Menimbulkan Kembali) adalah pemanggilan kembali informasi yang sudah tersimpan didalam otak.
Jenis-jenis memori berdasarkan pengertian diatas, dikenal tiga jenis memori, yaitu :
- Memori Sensoris, yaitu proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam waktu amat pendek. Misalnya; Untuk menggambarkan memori sensoris ini cobalah matikan semua lampu diruang belajar Anda sebentar, dekatkan jari-jari tangan Anda pada lampu diatas meja, kemudian buka mata sejenak dan tutup lagi kedua mata Anda. Pada saat itu akan terlintas bayangan jari-jari Anda selama beberapa detik. Seperti itulah berlangsungnya memori sensoris.
- Memori Jangka Pendek, yaitu suatu proses penyimpanan memori sementara. Disebut juga Working Memory, karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi itu masih dibutuhkan.
- Memori Jangka Panjang, yaitu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen.
Ketiga jenis memori ini saling berhubungan erat. Informasi akan selalu diterima ke dalam memori sensoris, kemudian akan diteruskan ke dalam memori jangka pendek dan yang lain hilang. Dari memori jangka pendek ada proses seleksi lagi untuk diteruskan ke memori jangka panjang yang tidak diteruskan juga akan dilupakan.
Teori-Teori Memori
Berikut teori-teori memori ada 3, yaitu :
Teori Motivated Forgetting
Menurut teori ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang menyakitkan. Hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyakitkan ini akan cenderung di tekan atau tidak di perbolehkan muncul dalam kesadaran. Teori ini didasarkan atas teori psikoanalisis yang di pelopori oleh Sigmund Freund. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa teori ini juga berpendapat bahwa informasi yang sudah disimpan masih selalu ada.
Teori Retrrievak Failure
Teori ini pada hakikatnya sependapat dengan teori interferensi yang menyatakan bahwa informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk mengingat kembali tidak disebabkan tidak adanya petunjuk yang mencukupi dengan demikian, jika syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tersebut pasti dapat di telusuri serta diingat kembali.
Lupa Karena Sebab-sebab Fisiologis
Para peneliti sependapat bahwa setiap penyimpanan akan diiringi berbagai perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut dengan 'engram'. Gangguan pada engram ini akan mengakibatkan amnesia (lupa ingatan). Jika yang dilupakan merupakan informasi-informasi yang sudah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang mengalami hal tersebut dikatakan menderita amnesia antegrad. Karena proses lupa dalam kedua kasus ini erat hubunganya dengan faktor-faktor biokimiawi otak, maka kurang menjadi fokus perhatian bagi para pendidik.
Proses-Proses Memori
Proses Enconding
Enconding adalah suatu proses mengubah suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori pada organisme. Proses ini sangat berpengaruh pada lamanya suatu informasi yang disimpan dalam memori.
Enconding dalam memori sensoris. Pada saat mata kita melihat sesuatu, atau telinga dapat mendengar sesuatu, informasi dari indera-indera itu akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neural dan dihantarkan ke bagian tertentu di otak. Proses ini berlangsung dalam waktu yang sepersekian detik. Sinar yang mengenai retina di terima oleh reseptor-reseptor yang ada, kemudian sinar tersebut di transformasikan bentuknya ke dalam impuls-impuls neural dan dikirim ke otak.
Encoding dalam memori jangka pendek. Mula-mula akan berlangsung proses endocing seperti dalam memori sensoris, yaitu rangsang diterima oleh indera, diubah bentuknya menjadi implus-implus neural dan di kirim ke otak.Â
Akan tetapi informasi yang telah diterima oleh otak kemudian dikenai oleh suatu proses yang disebut control processes, yaitu proses yang mengatur laju dan mengalirnya informasi .Â
Informasi yang masuk melalui indera dan disimpan dalam memori sensoris dapat dianggap sebagai bahan mentah yang jumlahnya banyak sekali, kemudian jumlah yang banyak itu akan diseleksi menurut beberapa cara dalam control processes.Â
Mekanisme lain digunakan untuk menyeleksi informasi adalah attention (perhatian). Perhatian ini menyaring informasi yang masuk kedalam memori jangka pendek sehingga hanya sebagian kecil yang boleh lewat.
Encoding dalam memori jangka panjang. Dalam memori jangka pendek informasi tersebut sudah diseleksi berdasarkan control processes. Untuk dapat masuk kedalam memori jangka panjang, perlu dilakukan lagi yang disebut semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi.
Proses Penyimpanan Informasi (Storage)
Penyimpanan informasi atau storage adalah suatu proses mengendapkan informasi yang diterima dalam suatu tempat tertentu. Penyimpanan ini sekaligus telah mencakup kategorisasi informasi, sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya. Penyimpanan informasi merupakan mekanisme penting dalam memori. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori yang akan diperagakan oleh organisme.
1. Penyimpanan informasi dalam memori sensoris.
Memori sensoris ternyata mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang amat besar, tetapi inforamsi yang disimpan dalam memori sensoris akan mulai menghilang setelah sepersepuluh detik dan hilang sama sekali setelah satu detik. Mekanisme semacam ini penting sekali artinya dalam hidup manusia karena hanya dengan memori seperti ini kita bisa menaruh perhatian pada sejumlah kecil informasi yang relefan atau berguna bagi hidup kita.
Baca juga: Mengetahui Konsep Memori dan Kelupaan
2. Penyimpanan informasi dalam memori jangka pendek.
Kapasitas dalam memori jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu. Kapasitas itu dapat dilihat dengan percobaan yang di sebut: memory-span task.Â
Contoh : Bacalah angka sebagai berikut : 1 3 5 2 7 6 9, secara satu persatu dengan selang waktu kurang lebih satu detik, lalu pejamkan mata dan ulangi deretan angka tersebut. Kesatun ini membantu kita mengatasi keterbatasan kapasitas memori jangka pendek.Â
Strategi lain yang sering di lakukan adalah yang biasa disebut jembatan keledai. Contoh : ANDAL (kata ini sendiri suatu chunk, jadi mudah di ingat) yang berarti Analisas Dampak Lingkungan, atau LUBER (langsung, umum, bebas, rahasia).
3. Penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang.
Memori jangka panjang dapat menyimpan informasi yang luar biasa banyaknya yang diperoleh sepanjang hidup organisme. Meskipun demikian memori masih bekerja sangat efisien yaitu dengan jalan mereorganisasi informasi yang diterima di memori jangka pendek. Reorganisasi ini erat hubunganya dengan proses retrieval atau mengingat kembali informasi yang telah disimpan.
4. Proses mengingat kembali (retrieval).
Proses mengingat kembali adalah suatu proses mencari serta menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali jika dibutuhkan informasi dalam jangka panjang sangat terorganisir. Organisir informasi ini besar faedahnya karena kapasitas memori ini luar biasa besarnya. Proses mengingat dalam memori jangka panjang ini sangat penting, oleh sebab itu banyak dilakukan penelitian untuk mengingatnya.
5. Proses terjadinya lupa.
Lupa merupakan suatu gejala di mana informasi yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan. Ada 4 teori lupa, diantaranya yaitu:
Teori Interferensi, teori ini menyatakan bahwa informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang masih terdapat dalam gudang memori. Akan tetapi proses lupa terjadi karena informasi yang satu mengganggu proses mengingat informasi yang lain.
Decay Theory, teori ini menganggap bahwa memori menjadi semakin buruk dengan berselangnya waktu jika tidak pernah diulang lagi (rehearsal). Teori ini mengandalkan bahwa setiap informasi disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak (memory trace). Jejak-jejak ini akan rusak atau menghilang bila tidak pernah dipakai lagi. Meskipun demikian, banyak ahli sekarang menemukan bahwa lupa tidak semata-mata tidak disebabkan oleh ausnya informasi.
Teori Motiveted Forgetting, menurut teori ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang menyakitkan. Hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyakitkan ini akan cenderung ditekan atau tidak diperoleh.
Teori Retrievel Failure, teori ini sebenarnya setuju dengan teori interferensi yang menyatakan bahwa informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada. Akan tetapi, interferensi tidak menyebabkan kegagalan dalam mengingat kembali sebuah memori. Kegagalan dalam mengingat kembali disebabkan karena tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan demikian, jika syarat tersebut terpenuhi, maka informasi tersebut tentu bisa ditelusuri serta diingat kembali.
Usaha Meningkatkan Kemampuan Memori
Secara umum, terdapat 3 ketentuan yang harus dipenuhi sebagai usaha meningkatkan kemampuan memori yaitu sebagai berikut:
Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah.
Hilgard, dkk (1975:222- 224) menyebutkan tiga jenis proses mengingat, diantaranya yaitu:
- Recall, yaitu proses mengingat inforrmasi yang di pelajari dimasa lalu tanpa petunjuk yang di hadapkan pada organisme.
- Recognition, yaitu proses mengingat informasi yang sudah di pelajari melalui suatu petunjuk yang di hadapkan pada organisme.
- Redintegrative, proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks.
Proses mengingat dalam memori jangka pendek.Â
Kapasitas memori jangka pendek sangat terbatas. Oleh karena itu, proses mengingat memori jangka pendek tidak membutuhkan waktu yang lama. Ada dua cara dalam mengingat memori jangka pendek yaitu:
- Parallel Search, informasi yang disimpan dalam memori ditelusuri sekaligus.
- Serial Search, penulusuran inforrmasi dilakukan pada kesatuan informasi satu-persatu.
Baca juga: Memori: Pengodean, Penyimpanan, dan Pemanggilan Kembali Informasi
Proses dalam memori jangka panjang.
Dijelaskan di atas bahwa penyimpanan hearsal merupakan usaha yang sangat membantu. Retensi suatu informasi dapat dibantu dengan cara mengulang informasi yang bersangkutan, khususnya untuk mempertahankan informasi dimemori jangka pendek dan panjang.Â
Meskipun demikian berbagai penilitian menunjukan bahwa pengulangan saja tidak ada artinya bila tidak dihubungkan dengan teksa yang sudah dikenal. Pengulangan juga dapat dilakukakn secara (periodic recall/ hearsal).
Bahan-bahan yang akan diingat harus berkaitan dengan hal-hal lain. Secara khusus dalam hal ini, konteks memegang peranan penting. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa memori sangat membantu jika informasi yang dipelajari memiliki hubungan dengan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya. Konteks bisa berupa tempat, peristiwa, nama sesuatu, persamaan tertentu dan lain-lain.
Bagaimana sudah paham belum apa yang dimaksud dengan memori dan apa saja fungsinya. Semoga pembahasan dari saya ini memberikan manfaat bagi siapun yang membaca dan mencari tahu apa itu memori pada anak dan apa saja kah fungsinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H