Mohon tunggu...
Amira Yuniar
Amira Yuniar Mohon Tunggu... Lainnya - Sebagai Sarana Pengumpulan Tugas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa sih Bedanya Belajar dengan Pembelajaran?

30 September 2020   21:30 Diperbarui: 24 Mei 2021   14:21 15733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui perbedaan belajar dan pembelajaran (ilmu-pendidikan.net)

"Kakak memangnya belajar dengan pembelajaran itu berbeda ya?" Ujar Adik saya. Hal ini yang membuat saya untuk mencari tahu apa saja persamaan dan perbedaan dari kata ini. Dilihat dari penulisan dan pengucapannya pun sudah berbeda maka arti yang dimilikinya pun berbeda.

Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

Belajar adalah proses atau usaha yang dilakkan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Biasanya kegiatan belajar ini dilakukan disekolah, dirumah, dilaboraturium dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011:3) mengemukakan bahwa "Belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati."'

Baca juga : Belajar dan Pembelajaran

Sedangkan menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar didefinisikan sebagai "suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman."  Slameto (2003:5) menyatakan belajar adalah "suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagi  hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya."

Lebih lanjutnya menurut Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010:35) menyimpulkan bahwa " belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu."

Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan penyediaan sistem lingkungan yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan mengajar untuk guru. berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada kegiatan mengajar materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses ini akan mencakup berbagai komponen lainnya seperti kurikulum yang ada.

Baca juga : Belajar dan Pembelajaran untuk Siswa dan Guru

Menurut Darsono (2002:24-25) secara umum menjelaskan bahwa pengertian pembelajaran sebagai "suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik". Sedangkan menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa "pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar". 

Dari berbagi pendapat yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang di ajarkan oleh guru secara sistematik untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar.

Sumber Pembelajaran

Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. 

Sumber belajar pun memiliki fungsi tersendiri dan adapun fungsinya meliputi meningkatkan produktivitas, memberi kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan dasar yang lebih ilmiah, lebih memantapkan pembelajaran, memungkinkan belajar secara seketika, memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.

Secara garis besarnya terdapat dua jenis sumber belajar yaitu yang pertama ada Sumber belajar yang dirancang dan yang kedua Sumber belajar yang dimanfaatkan. 

Dari kedua sumber belajar ini dapat dibentuk informasi bahan ajar meliputi cerita rakyat, dongeng, hikayat dan sebagainya, yang kedua yaitu orang yang meliputi guru, siswa, nara sumber dan sebagainya. Yang ketiga adanya bahan dan ke empat adanya alat atau perlengkapan. ke enam adanya pendekatan metode dan yang terakhir adanya lingkungan yang memadai.

Teori-teori Belajar 

Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, serta perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Teori belajar ini ada 4 yaitu yang pertama ada Teori Behavioristik yang kedua ada Teori Kognitif yang ketiga ada Teori Humanistik dan yang terakhir yaitu Mastery Learning. Kita akan bahas satu per satu ya.

Teori Behavioristik merupakan teori dengan pandangan tentang belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Guru dan Siswa memiliki perannya masing-masing.

Teori Kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Aktivitas belajar ini ditekankan pada proses internal berpikir yakni proses pengolahan informasi.

Teori Humanistik ini lebih abstrak dan mendekati bidang kajian ilmu filsafat, kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi dalam belajar. Teori ini sangat mementingkan obyek yang dipelajari dari pada proses belajar tersebut, dan yang terakhir.

Baca juga : Mengulas Banyak tentang Belajar dan Pembelajaran

Mastery Learning (pembelajaran tuntas) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mensyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas berdasarkan seluruh standart kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.

Problematika Pembelajaran

Problematika pembelajaran adalah berbagai permasalahan yang menggangu, menghambat, mempersulit, atau bahkan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajar. Hal ini pasti dilalu sebagian besar pelajar yang ada. Problematika pembelajaran dapat ditelusuri dari jalannya proses dasar pembelajaran. 

Secara umum, proses pembelajaran dapat ditelusuri dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan keberhasilannya pun ditentukan juga melalui 3 faktor yang meliputinya yang pertaman ada Bahan Baku, Instrumen dan Lingkungan. Mari kita bahas satu persatu ya.

Seperti yang kita ketahui dalam situasi pandemi covid-19 yang melanda indonesia ini tentu saja menghambat sistem belajar dan mengajar yang berlaku tidak saja siswa yang merasakan dampaknya akan tetapi orang yang sudah bekerja pun ikut merasakan dampaknya. 

Jika dilihat dari kacamata sistem pendidikan tentu saja hal ini menjadikan problematika dalam pembelajaran tentu saja iya, biasanya guru menerangkan materi secara langsung tatap muka agar cepat dipahami oleh peserta didik, akan tetapi hal yang berbedapun dirasakan sekarang pembelajaran yang dipaksakan melalui media komunikasi atau media online tentu saja hal ini banyak menimbulkan pro dan kontra. 

Ditambah lagi lingkungan sekitar setiap individu yang berbeda ada yang memiliki jaringan yang baik dan ada pula daerah yang memiliki jaringan internet yang buruk apabila hal ini terjadi secara terus menerus akan terjadinya penurunan nilai pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Maka dari itu kita semua harus berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan kita semua bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan normal lagi. Semangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun