Teori Behavioristik merupakan teori dengan pandangan tentang belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Guru dan Siswa memiliki perannya masing-masing.
Teori Kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Aktivitas belajar ini ditekankan pada proses internal berpikir yakni proses pengolahan informasi.
Teori Humanistik ini lebih abstrak dan mendekati bidang kajian ilmu filsafat, kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi dalam belajar. Teori ini sangat mementingkan obyek yang dipelajari dari pada proses belajar tersebut, dan yang terakhir.
Baca juga : Mengulas Banyak tentang Belajar dan Pembelajaran
Mastery Learning (pembelajaran tuntas) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mensyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas berdasarkan seluruh standart kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
Problematika pembelajaran adalah berbagai permasalahan yang menggangu, menghambat, mempersulit, atau bahkan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajar. Hal ini pasti dilalu sebagian besar pelajar yang ada. Problematika pembelajaran dapat ditelusuri dari jalannya proses dasar pembelajaran.Â
Secara umum, proses pembelajaran dapat ditelusuri dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan keberhasilannya pun ditentukan juga melalui 3 faktor yang meliputinya yang pertaman ada Bahan Baku, Instrumen dan Lingkungan. Mari kita bahas satu persatu ya.
Seperti yang kita ketahui dalam situasi pandemi covid-19 yang melanda indonesia ini tentu saja menghambat sistem belajar dan mengajar yang berlaku tidak saja siswa yang merasakan dampaknya akan tetapi orang yang sudah bekerja pun ikut merasakan dampaknya.Â
Jika dilihat dari kacamata sistem pendidikan tentu saja hal ini menjadikan problematika dalam pembelajaran tentu saja iya, biasanya guru menerangkan materi secara langsung tatap muka agar cepat dipahami oleh peserta didik, akan tetapi hal yang berbedapun dirasakan sekarang pembelajaran yang dipaksakan melalui media komunikasi atau media online tentu saja hal ini banyak menimbulkan pro dan kontra.Â
Ditambah lagi lingkungan sekitar setiap individu yang berbeda ada yang memiliki jaringan yang baik dan ada pula daerah yang memiliki jaringan internet yang buruk apabila hal ini terjadi secara terus menerus akan terjadinya penurunan nilai pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik.