2. Mengalihkan perhatian atau mengarahkan anak.Â
Ketika seorang anak tidak berperilaku baik, orang tua bersikap tenang sambil mengarahkan anak pada hal positif. Contoh, "ini adalah seember air. Mari kita letakkan di luar di mana kamu bisa bermain air sepuasmu."
3. Singkat dan jelas dalam mendisiplinkan anak.Â
Orang tua sebaiknya menegakkan aturan secara konsisten, dapat dilakukan dengan mengangkat dan memindahkan anak dari ruangan dan mengsolasinya selama dua hingga lima menit.
4. Menemukan penyebab munculnya amarah atau temper tantrum pada anak.Â
Alasan seorang anak memiliki tantrum bervariasi, seperti ingin mendapat perhatian, ingin didengar, protes terhadap hal tidak sesuai dengan keinginan, menghindari kegiatan yang tidak ingin dilakukan,untuk balas dendam, atau sebagai pelampiasan ketakutan diabaikan.
5. Menghindari tindakan mempermalukan anak tentang amarahnya.Â
Tindakan orang tua yang mempermalukan anak dapat berdampak negative terhadap keinginan anak untuk melepaskan tekanan kepada orang lain.
6. Mengajarkan anak tentang intensitas amarah
7. Menetapkan batasanÂ
Memberika batasan yang jelas dan harapan tinggi untuk mengatasi kemarahan anak yang sesuai dengan usia, kemampuan, dan temperamen anak. Contoh ketika menghadapi anak yang mengamuk, "Saya berharap kamu dapat mengendalikan amarah tanpa memukul. Saya berharap kamu jujur dan memperhatikan orang lain, melakukan yang terbaik disekolah, meminta apa yang kamu inginkan, dan memperlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan" .