Ketakutan akan pertengkaran lah yang menghalangi tumbuhnya budaya bernalar dalam praktik pembelajaran selama ini. Ketidakmampuan mentransformasi pertengkaran menjadi adu penalaran sering dibelenggu karena alasan subyektif.Â
Potensi beda pendapat yang ada pada anak-anak kita tidak tersalurkan karena api itu dihalangi berkembang.
Jangan lupa bahwa dalam mitologi Yunani pengetahuan disimbolkan dengan api. Bertengkar dalam keseharian kita berbahasa sering diidentikkan dengan memicu bara atau api sehingga selalu diupayakan untuk dipadamkan.
Tidak berkembangnya api itulah yang membuat bangsa ini sering tidak rasional dalam mengambil keputusan sehari karena kita tidak terbiasa berlogika dengan utuh dan lurus. Lihatlah betapa tidak rasionalnya publik kita menyikapi isu Covid-19 (Corona), betapa tidak logisnya pejabat publik memberikan informasi.
Hasil PISA menunjukkan kualitas sumber daya manusia bangsa kita hari ini. Laporan OECD di atas menghibur kita dengan mengatakan bahwa Indonesia menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dalam tahun-tahun terakhir.Â
Namun secara tidak langsung itu merupakan sindiran karena kita sekarang ini adalah produk dari sistem dan praktik dari masa lalu dan kita bukan bagian dari perbaikan itu.
Salam literasi.