Contoh bentuk pelaksanaan kegiatan kokurikuler diantaranya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pemberian pekerjaan rumah. Baik itu tugas yang dikerjakan secara kelompok maupun perorangan. Tugas yang dikerjakan secara kelompok, bisa mengembangkan sikap gotong royong, saling menghormati, toleransi, dan kerja sama di antara siswa.
Namun demikian, bukan berarti pemberian tugas secara individu itu buruk. Pemberian tugas individu bisa mengembangkan kemandirian siswa.
Selain itu, kegiatan kokurikuler juga bisa diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan harian di sekolah. Kegiatan tersebut di antaranya: pembiasaan sholat berjamaah (dhuha dan dhuhur), murojaah, serta istighotsah (bagi siswa beragama Islam). Selanjutnya diadakan kegiatan upacara setiap hari Senin, senam bersama setiap hari Jumat, dan membersihkan lingkungan sekolah setiap hari sesuai jadwal piket kelas.
Kegiatan Ekstrakurikuler sesuai Ragam Bakat dan Minat Siswa
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan berdasarkan hasil assessment diagnostic yang telah dilakukan bertahap setiap tahun. Informasi yang didapatkan, dijadikan sebagai dasar pembuatan program ekstrakurikuler. Kegiatan ini bertujuan memberikan wadah bagi siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa.
Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan yaitu; pramuka, keputrian, menggambar, menari, banjari, BTQ, pencak silat, futsal, dan rencananya akan dikembangkan ke bidang IT apabila sarana dan prasarana telah tersedia. Beragam kegiatan ini diharapkan bisa membantu memfasilitasi siswa untuk mengembangkan setiap bakat yang terpendam dalam diri mereka. Sehingga kelak mereka bisa memanfaatkannya untuk menunjang skill yang mereka miliki tersebut.
Seperti halnya di UPT SDN 1 Gresik, sedikit demi sedikit mulai terlihat adanya perubahan menuju ke arah merdeka belajar dengan jalur mandiri berubah. Pelaksanaan tersebut juga merombak kurikulum yang sebelumnya telah diterapkan. Mulai ada perubahan pembelajaran yang dilakukan di sekolah menuju kemerdekaan belajar bagi siswa dan merdeka mengajar bagi guru.
Diharapkan, setelah beberapa tahun melaksanakan Kurikulum Merdeka, maka tingkat ketercapaian tujuan pendidikan bisa meningkat. Dengan demikian, akan tercipta generasi berakhlakul karimah, cerdas, dan berprestasi yang sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H