Â
Tuntutan Agama Harus Diikuti!!
Dalam hidup dan kehidupan ini manusia perlu suatu tuntutan, manusia harus ber-agama. Secara umum setiap manusia dimuka bumi ini membutuhkan agama, di negeri ini sudah ada beberapa agama yang sudah berjalan dan berdampingan serta antar pemeluknya sudah "bermesraan".
Bila diperhatikan, setiap agama mengajarkan atau memberi tuntunan agar pemeluknya patuh dengan ajaran agama yang di anut nya. Dalam agama yang pemeluknya mayoritas di negeri ini, dikenal dengan syariat. Pemeluknya harus menjalankan syariat atau harus taat dengan syariat yang sudah digariskan.
Misalnya dalam agama yang pemeluknya mayoritas tersebut, ada syariat dan atau prinsip "makanlah sebelum lapar" dan berhenti  sebelum kenyang" suatu pendekatan yang sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan. Denga mengukitui prinsip ini, kita tidak hanya membantu mejaga berat badan yang sehat tetapi juga mengurangi resiko gangguan pencernaan dan penyakit yang terkait dengan pola makan. (rri.co.id)
Pribahasa ini identik dan berrhubungan dengan pribahasa yang lain, seperti alon-alon asal kelakon (lambat-lambat asal selamat). Pengalaman saya lantaran saya tidak ber-hati-hati dan ter-buru-buru berjalan, begitu menapaki suatu jalan (kramik) yang miring di suatu hotel setelah memberi seminar, saya  terjatu, sepatu tersandung di lantai,  singkat kata, setelah diperiksa dan diagnosa dokter  rumah sakit,  tulung lutut  saya retak kecil (fraktur), saya harus dioprasi dipasang kawat kecil (wire) di tulang lutut dan harus ber-istrirahat terbaring di rumah sakit.
Dengan menderita sakit lutut tersebut, saya belum bisa melakukan aktivitas  sebagaimana mstinya lebih kurang satu bulan.  Dengan demikian lantaran hal tersebut, saya sudah menciptakan opportunity cost yang tidak kecil.
Kemudian mahalnya biaya berobat ini, saya buktikan sendiri pada saat saya diberi amanah sebagai manager keuangan salah satu Rumah Sakit di daerah saya. Saya melihat beberapa kwitansi pembayaran, Â ada yang membayar ongkos pengobatan di atas Rp. 10 juta-an bahkan ada yang dua kali lebih dari itu.
,
Dengan demikian, mari kita senantiasa mengemplementasikan pribahsa "lebih baik mencegah dari pada mengobati" tersebut, terutama dari aspek kesehatan agar kita dari aspek ekonomi tidak merugi. Mari kita berikhtiar dengan menjaga pola makan dan makan dengan tertib, agar tubuh kita senantiasa dikaruniahi Tuhan Yang Maha Esa kesehatan, kekuatan dan kebugaran. Aamiiiiin ya robbal alamin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI