Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lebih Baik Mencegah dari pada Mengobati : Antara Aspek Kesehatan dan Ekonomi

30 Januari 2025   20:09 Diperbarui: 30 Januari 2025   20:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bila kita sudah terjangkit suatu penyakit, baru kita menyadari bahwa lantaran pola makan kita salah, bahwa kebiasaan yang kita lakukan salah, bahwa tindakan yang kita lakukan salah. Misalnya, seseorang oknum "perokok berat", pada suatu saat menderita penyakit akut. Setelah penyakit tersebut menjangkiti diri nya, baru ia mulai sadar, mulai mengurangi intensitas merokok bahkan menghentikannya.

Begitu juga dengan penderita maag, berdasarkan pengalaman saya, karena sering terlambat makan dan makan tidak tertib, akhirnya menderita penyakit "maag". Dengan  menyadari pola makan dan cara makan yang salah, maka dengan serta merta  pasca didera maag,  pada saat itu saya mulai memperbiki pola makan dan makan secara tertib. Masih banyak contoh lainnya.

 

Aspek ekonomi.

Bila di simak, bila kita sudah terjangkit suatu penyakit, ternyata bukan hanya dari aspek kesehatan saja yang membuat kita menderita kerugian, tetapi dari aspek ekonomi pun justru kita juga akan merugi.

Bila kita terjangkit suatu penyakit, katakanlah dirawat di rumah sakit, kita sudah kehilangan waktu, kita sudah menguras uang untuk membayar jasa berobat, yang jelas kita akan menciptakan opportunity cost yang tidak kecil. Syukur jika kita ada ansuransi kesehatan, biaya yang kita keluarkan tidak terlalu besar, bila berobat umum atau tidak dengan asuransi kesehatan, maka kita akan mengeluarkan uang yang tidak kecil.

Apalagi bila kita menyimak, pasca kita dirawat yang mengharuskan  minum obat secara  rutin, artinya kita harus terus menerus mengeluarkan uang. Tidak hanya itu, kondisi phisik kita pun ikut terganggu, belum lagi efek obat terhadap organ tubuh kita.

Dengan demikian, sudah selayaknyalah kita harus  mengemplementasikan pribahasa "lebih baik mencegah dari pada mengobati". Kesehatan itu ternyata mahal, bukan mahal dari  sisi ongkos yang harus kita keluarkan tetapi yang membuat ia mahal justru dari aspek ekonomi dan pertimbangan dari aspek phisik, kita  harus fit agar kita tetap dapat menjalankan aktivitas ekonomi dan melakukan pengabdian selaku manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam hal ini, tidak heran bila ada dari kalangan orang kaya  yang sudah merasakan sakit dan dirawat di rumah sakit,  sampai ia harus mengatakan bahwa "tempat tidur rumah sakit merupakan tempat tidur termahal", karena saking tidak ada orang yang mau menggantikan kita yang sedang sakit untuk menenmpati tempat tidur rumah sakit yang kita tempati. Dengan kata lain,  tidak ada yang bisa menukar penyakitnya dengan harga yang mahal.

Aspek ekonomi yang perlu kita perhatikan adalah mahalnya harga kesehatan itu sendiri. Maaf, sekedar berbagi pengamalam, katakanlah pada saat kita sehat dan atau pada saat tubuh kita fit, makan apa saja akan terasa enak, namun, bila tubuh atau phisik kita tidak sehat, maka makan enak terasa tidak enak, pahit/hambar  karena kita tidak ada nafsu makan.

Sekali lagi kesehatan itu mahal. Agar kita tidak menebus harga kesehatan yang mahal tersebut, maka tidak ada salahnya kita mengemplementasikan pribahasa " lebih baik mencegah dari pada mengobati".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun