Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Makan Bergizi Gratis, antara Aspek Human Investment dan Aspek Dana

14 November 2024   05:37 Diperbarui: 14 November 2024   07:57 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kita tahu bahwa human invesment itu, dilakukan oleh  orang tua anak itu  sendiri, kini human investment itu akan dilaksanakan oleh pemerintah melaui program makan  bergizi gratis tersebut.

 

Aspek Dana/Pengeluaran.

 

Selama ini human investment yang dilakukan anak negeri ini melalui dana/pengeluaran  mereka sendiri untuk  meningkatkan "pengetahuan diri mereka", seperti makan-minum bergizi, membeli bahan-bahan bacaan atau buku bacaan, dan dengan jalan studi   mulai dari jenjang terendah sampai yang tertinggi.

Kini salah satu aspek human investment itu akan dilaksanakan  dan akan di dana i oleh  pemerintah melalui  program  makan  bergizi gratis. Artinya, para orang tua anak-anak yang ada di negeri ini, sudah tidak perlu lagi memikirkan pengeluaran  untuk gizi anak-nya dan tidak perlu lagi mengkhawatirkan pengeluaran untuk makan-minum sebagai langkah pembentukan human investment tersebut.

Program makan bergizi gratis ini dampaknya akan luar biasa, selain dapat menekan atau "meringankan pengeluaran" orang tua, juga dapat meningkatkan gizi anak-anak di negri ini. Jika kita kalkulasikan satu keluarga mempunyai tiga anak, dan akan mendapatkan makan bergizi gratis tersebut. Diasumsikan  biaya makannya, sekali makan siang Rp. 50.000,- per anak,  maka orang tua tersebut akan mengeluarkan uang untuk  sekali makan siang untuk tiga anaknya adalah Rp. 150.000,- per hari atau Rp. 450.000,- per bulan. Dengan demikian, minimal orang tua  dapat menghemat pengeluarannya Rp. 450.000,- per bulan. Untuk ukuran kelas menengah bawah, penghematan tersebut, akan sangat berarti.

Kemudian yang lebih penting lagi adalah dengan program ini, secara tidak langsung akan menekan angka stanting, akan menciptakan  anak-anak yang cerdas, anak-anak yang tumbuh normal dan baik, anak-anak yang akan ikut membangun bangsa melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) itu sendiri. Luar biasa, bukan?

Memang angka IPM negeri ini sudah bisa dikatakan baik, berdasarkan data IPM  Indonesia tahun 2023 mencapai 74,39 (bps.go.id).  Namun bila dicermati angka IPM yang sudah cukup baik tersebut tidak untuk semua wilayah atau daerah, maka untuk itu agar angka IPM baik tersebut merata diseluruh negeri ini, maka program makan bergizi gratis tersebut akan menjawabnya.

Program makan bergizi gratis tersebut, akan ada "efek kejutan" terhadap perbaikan kondisi kehidupan anak negeri ini,  karena program makan  bergizi gratis tersebut akan membentuk pertumbuhan anak yang cepat dan normal dan pola makan anak akan mengalami perbaikan.

Dari sisi pemerintah, jika nanti dalam perjalanannya pemerintah pusat mengalami hambatan masalah  pendanaan, bisa saja dilakukan sharing dengan pemerintah Provinsi. Hal senada  sudah pernah dijalankan oleh salah satu pemerintah Provinsi (tempat saya bermukim) yang mengusung program unggulan "berobat gratis". Dalam perlaksanaannya, pemerintah Provinsi tersebut menetapkan kebijakan dana sharing dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada di provinsi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun