Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kini Kesejehateraan Semu Itu Semakin Nyata?

30 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 30 Oktober 2024   12:30 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- KOMPAS/Heryunanto

Mereka/kita yang memperoleh fasilitas kredit, seperti kredit mobil, sementara tidak memiliki garasi mobil, maka terpaksa akan menggunakan fasilitas umum yang akan menggangu publik. Misalnya saat akan memarkir mobil sembarangan, di jalan, di depan rumah, berjajar disepanjang gang, sehingga menggangu kenyamanan pemakai jalan.

Penyediaan fasilitas publik yang harus terus disesuaikan untuk diperbesar atau diperlebar. Akibat terus bertambahnya jumlah kendaraan (mobil dan motor) lantaran mudahnya memperoleh fasilitas kredit (mobil dan motor) tersebut, maka penyediaan jalan harus terus diperlebar/diperbesar. Gaikindo.or.id, 2019 mensinyalir hampor 80 persen lebih pembelian mobil penumpang/pribadi dilakukan secara kredit.

Dengan demikian, maka beban anggaran negara akan semakin besar untuk penyediaan fasilitas dan atau sarana publik tersebut. Sementara negeri ini pun sudah memiliki utang yang jumlahnya tidak kecil bahkan sudah melewati ambang batas.

Tidak sedikit anak negeri ini yang membeli barang secara kredit terpaksa harus "menyita pikiran" karena harus memikirkan bagaimana caranya agar kredit bisa lunas. Sehingga sebagian besar energi mereka/kita terkuras untuk memikirkan bagaimana agar pembayaran cicilan lancar.

Lebih jauh, kondisi ini akan mempengaruhi kinerja. Akibat gaji sudah habis terkuras untuk membayar cicilan, maka berimbas pada malas bekerja, akhirnya mempengaruhi kinerja.

Bagaimana Sebaiknya?

Anak negeri ini benar-benar tergolong sejahtera, apabila membeli sesuai dengan kemampuan, membeli tanpa "utang". Memang sulit, apalagi melihat kondisi saat ini, namun ke depan sebaiknya diusahakan demikian.

Agar aset (mobil) yang dimiliki tidak menimbulkan ekses negatif di masyarakat, sebelum membeli mobil kredit harus memperhatikan sarana ikutan yang dimiliki, kalau belum ada garasi, sebaiknya usahakan terlebih dahulu atau memberlakukan larangan untuk menunda membeli mobil.

Jangan melihat aspek tampilan harta secara fisik saja, tetapi harus dicermati dari mana harta tersebut diperoleh (kredit atau cash), supaya bila kita ingin mengambil kebijakan agar tidak bias.

Usahakan dengan memiliki aset (mobil atau lainnya) yang dibeli secara kredit, harus memacu kinerja bukan sebaliknya justru menggangu kinerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun