Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Rumah Sakit Asing Akan Mulai Berdatangan (Hadir), Apa yang Harus Kita Lakukan?

17 September 2024   14:02 Diperbarui: 18 September 2024   08:38 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah sakit (Sumber Gambar: Freepik/DC Studio)

Penyediaan sanitaiser atau media untuk mencuci tangan sebelum menyentuh dan sesudah melakukan pelayanan kepada pasien mutlak harus disediakan.

Di sudut-sudut rumah sakit, harus tersedia sarana mencuci tangan, harus terpasang "instruksi dan petunjuk" cara mencuci tangan yang benar dan harus ada petugas yang mengawasi pasien atau pengunjung rumah sakit agar patuh dan taat menjalankan/mematuhi Standar Prosedur Operasional (SPO) yang telah dibuat.

Singkat kata, dengan adanya pandemi beberapa waktu yang lalu, pemilik dan atau pengelola rumah sakit harus benar-benar "sigap" dan harus benar-benar dapat menjalankan/mematuhi SPO yang ada.

Rumah Sakit Asing Akan Menyerbu!

Para pelaku bisnis di bidang kesehatan, rumah sakit dan lainnya yang ada di "seberang sana" atau di luar negeri, melihat dan memperhatikan bagaimana pelayanan atas adanya pandemi, mereka melihat bahwa pelayanan dan peralatan atau sarana pra sarana rumah sakit ternyata masih kurang, dengan demikian, mereka melihat bahwa ada peluang untuk mereka masuk (entry) pasar kesehatan di negeri ini.

Selain peluang untuk membuka rumah sakit terbuka lebar, mereka pun sudah mengetahui kalau tidak sedikit rumah sakit yang ada di negeri ini yang belum "mampu" melakukan pelayanan yang diharapkan pasien.

Sehingga, tidak heran, kalau tidak sedikit anak negeri ini yang berobat ke luar negeri, calon pasien yang akan berobat pada rumah sakit asing memang tidak sedikit.

Mereka melihat bahwa sebelum mereka hadir di negeri ini saja, para pasien atau konsumen yang akan menggunakan jasa kesehatan sudah berlomba-lomba untuk berobat ke tempat mereka atau ke luar negeri, misalnya di rumah sakit di Singapura dan rumah sakit di Malaysia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengatakan salah satu alasan masyarakat berobat ke luar negeri karena layanan kesehatan belum merata di seluruh rumah sakit, mereka lebih memilih berobat ke luar negeri karena lebih dekat dan harga (ongkos) transportasi lebih murah.

Pada bagian lain Presiden pernah menyinggung bahwa negara kehilangan devisa US$ 11,5 miliar atau Rp. 180 triliun karena banyak masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri yang mencapai 1 juta lebih. (tempo.co, 27 April 2024)

Untuk itu, kondisi ini, yang mendorong pihak asing tertarik ingin mengembangkan dan atau membuka rumah sakit di negeri ini. Berdasarkan infromasi di salah satu kota di negeri ini sudah akan berdiri rumah sakit asing, belum lagi di tempat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun