Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Pejuang Ekonomi Almarhum Bang Faisal Basri

6 September 2024   13:59 Diperbarui: 6 September 2024   14:29 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lakukan dan teruslah memposisikan diri menjadi "pejuang amar ma'ruf nahi munkar" di negeri ini, sesuai dengan keberadaan dan fungsi kita diturunkan ke dunia fana ini.  Namun, jangan sampai menciptakan kondisi "gaduh". Bagi yang meng-kritik harus santun dan bagi yang merasa di kritik hendaklah "menerima dengan lapang dada" dan sembari untuk keluar dari suatu kekuarangan/kesalahan/kemunkaran tersebut.

Penilaian saya, seorang almarhum Faisal Basri, jika meng-kritik, beliau konkret dengan solusi yang ditawarkannya, kritik disertasi data pendukung yang membuat kritik-nya menjadi utuh dan bernilai di mata anak negeri ini. Tinggal mau kah kita menerima kritik dan maukah kita keluar dari apa yang menjadi topik kritik beliau tersebut?

 Akhirnya, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat jalan kepada almarhum Faisal Basri selaku pejuang ekonomi, selamat jalan kepada salah seorang yang peduli dengan negeri ini, selamat jalan kepada salah seorang pendiri INDEF, selamat jalan kepada salah seorang cucu Wakil Presiden RI ke-3 Bapak Adam Malik, selamat jalan kepada salah seorang Dosen Universitas Indonesia (UI), selamat jalan kepada salah seorang penggagas terbentuknya Partai  Amanat Nasional (PAN) dan selamat jalan kepada seorang tokoh bangsa yang kita cintai ini.

Jika Anda yang mempunyai "kapasitas" atau "sekapasitas dengannya" dapat melanjutkan perjuangan-nya, almarhum bang Faisal di sana,  akan bahagia, karena ilmu yang ditularkannya mengalir terus. Namun jika Anda yang mempunyai "kapasitas" atau "sekapasitas dengannya" tidak dapat melanjutkan perjuangnnya,  "tertidur dan terus bermimpi", tidak ada salahnya Anda mohon maaf kepada almarhum bang Faisal dan mohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketahuilah negeri ini membutuhkan pemikiran Anda!

Semoga amal baik di masa hidup mu, bang Faisal,  menjadi suatu kebaikan atau "pahala" yang akan menemani mu di alam sana dan semoga dosa karena goresan kealfaan mu,  di masa hidup mu,  akan diampuni   oleh  Tuhan Yang Maha Esa. Aamiiiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun