Kita tahu saat ini kelas (ekonomi) menengah, sedang dihadapkan pada kondisi sulit. Mereka kebanyakan sudah "makan tabungan" bahkan ada yang menahan konsumsi untuk kebutuhan lainnya, demi membiayai anaknya agar bisa kuliah dan bisa bertahan kuliah.
Tidak sedikit, orangtua mahasiswa yang mengajukan penundaan pembayaran SPP atau UKT pada PT tempat anaknya kuliah.
Seperti salah satu PTS di salah satu daerah, mereka menginformasikan bahwa 50 persen lebih orangtua mahasiswa mengajukan penundaan pembayaran SPP anaknya, karena kesulitan keuangan yang mereka hadapi.
Dunia Pendidikan VS Dunia Industri.
Kita tahu bahwa dunia industri yang ada senantiasa berorientasi pada cuan, mereka terus mengejar dan memburu cuan demi mempertahankan keberadaan dan atau demi kemajuan industri yang dilakoninya. Mereka senantiasa berorientasi dengan memajukan dan mengembangkan industri yang mereka lakoni.
Tidak heran kalau dalam dunia industri pe-ritel-an mereka mempunyai program 1000 gerai. Pada saat ini, tidak hanya pemilik ritel yang mempunyai program 1000 gerai tersebut, tetapi pemilik bisnis kuliner dan lainnya pun demikian.
Begitu juga dunia industri di bidang perbankan, pemilik atau pimpinan bank berlomba-lomba untuk menambah dan mengembangkan kantor yang dimilikinya, termasuk membuka unit bisnis baru yang bersifat horisontal yakni membuka bank syariah.
Begitu juga dengan asuransi, singkat kata hampir semua lembaga keuangan mempunyai program yang sama, sudah dan akan mengembangkan unit bisnisnya.
Sebenarnya tidak salah, jika yang demikian dilakukan juga pada PT, baik itu PTN maupun PTS. Namun, ada faktor lain yang harus menjadi pertimbangan atau dipertimbangkan, karena bagaimanapun dunia pendidikan pada dasarnya tidak sama dengan dunia industri.
Dengan kata lain, sah-sah saja jika dalam pengelolaan PT tersebut pimpinannya memerankan aspek bisnis atau aspek manajemen bisnis dalam mengelola dan mengembangkan PT tersebut. Namun, perlu diingat ada "batasan tertentu" yang harus menjadi pedoman atau yang harus diingat oleh pengelola dan atau pimpinan PT tersebut.
Memang unsur bisnis atau manajemen bisnis dalam mempertahankan dan mengembangkan PT itu perlu, agar PT kita tidak kalah bersaing dengan PT lain bahkan tidak kalah bersaing terhadap PT negeri dari luar yang sebentar lagi akan ramai-ramai masuk ke negeri ini.