Oleh Amidi
Dengan semakin sulitnya memperoleh pekerjaan di sektor formal, apalagi bila harus berjuang secara normal, maka sektor informal terlebih melakoni bisnis laundry atau jasa mencuci pakaian sangat digandrungi.
Tidak sedikit tamatan Perguruan Tinggi bahkan pasca sarjana (S2 dan S3) yang belum memperoleh pekerjaan dan atau yang sengaja memilih untuk melakukan bisnis, sekalipun dalam skala kecil, karena keterbatasan modal. Salah satu bisnis yang dilakoni mereka adalah bisnis laundry.
Kondisi Lapangan.
Bila di simak keberadaan bisnis laundry ini saat ini memang sedang menjamur.
Seiring dengan semakin banyaknya anak negeri ini yang mau "praktis" tanpa ribet dalam membersihkan pakaian yang sudah dipakainya atau pakaian kotor-nya, maka mereka cukup pergi ke laundry untuk mencuci pakaiannya.
Dengan demikian, jasa laundry menjadi suatu pilihan bagi mereka yang tidak sempat mencuci pakaian sendiri.
Ditambah lagi, tidak sedikitnya karyawan atau pekerja yang masih lajang dan siswa/mahasiswa yang "kos" atau menyewa tempat tinggal, mereka disibukkan dengan tugas dan pekerjaannya masing-masing, maka wajar kalau mereka menggunakan jasa laundry yang mendorong bisnis laundry menjadi tumbuh subur.
Tidak heran, kalau di sudut-sudut kampung terdapat tempat laundry. Kebanyakan di kalangan mereka memanfaatkan space atau lokasi seadanya, terkadang hanya menyewa petak tiga meter kali tiga meter bujur sangkar saja bahkan ada yang menyewa petak hanya cukup untuk meletakkan dua atau tiga mesin cuci ukuran sedang saja.Â
Persoalan menjemur pakaian, itu menjadi pertimbangan nomor dua atau pertimbangan lain, yang penting ada lokasi untuk meletakkan mesin cuci dan ada lokasi untuk menyatakan bahwa itu tempat laundry.
Dengan semakin banyaknya bisnis laundry ini, maka persaingan antar merek tidak bisa dihindarkan, baik persaingan dalam pelayanan maupun persaingan dalam harga.
Ada yang menawarkan, bila konsumen akan melakukan laundry atau menggunakan jasa mencuci pakaian sebanyak 5 kg pakaian yang akan di cuci, mereka menggratiskan 1 kg atau ada yang memberi diskon secara besar-besar-an, dan berbagai langkah atau strategi promosi lain yang mereka lakukan.
Misalnya, "dengan dua jam, pakaian Anda sudah bisa diambil", atau "kami akan menjemput dan mengantar pakaian Anda" dan masih banyak lagi bentuk strategi promosi yang mereka lakukan.
 Sering Terjadi Penyimpangan!
Dengan semakin banyaknya konsumen yang akan menggunakan jasa laundry, maka tidak jarang pelaku bisnis laundry melakukan tindakan yang menyimpang alias tidak jujur.
Berbagai modus ketidakjujuran yang bisa mereka lakukan, mulai dari proses penerimaan pakaian sampai pada penyajian pakaian yang sudah selesai dicuci.
Misalnya, terungkap dalam suatu tanya jawab id.quora.com, "Apakah mencucikan baju di laundry itu bersih dan aman?" dan beberapa pernyataan konsumen yang menggunakan jasa laundry, bahwa mereka merasakan pakaian mereka yang sudah dicuci tersebut kurang bersih, karena begitu pakaian diterima dari konsumen, pakaian tersebut langsung masuk mesin, tidak disikat terlebih dahulu dan hasil setrika yang tidak maksimal.
Kemudian, tidak sedikit pula konsumen yang mengeluh bahwa ada indikasi pakaian mereka sepertinya tidak dicuci hanya diberi atau disemprot dengan parfum saja.
Hal ini mereka lakukan, karena pakaian konsumen tersebut kelihatan tidak begitu kotor, maka mereka ambil langkah hanya menyemprotkan parfum saja sudah selesai, kelihatan sudah dicuci.
Selanjutnya, ada lagi indikasi bahwa konsumen tidak merasa puas, karena pakaiannya sering tertukar dengan pakaian orang lain.
Belum lagi keluhan konsumen, bahwa tidak adanya pemisahan antara pakaian konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.
Hal ini dilakukan pelaku bisnis laundry dalam rangka untuk efisiensi, dengan mencuci sekaligus, maka bahan-bahan yang akan digunakan untuk mencuci bisa menjadi lebih hemat.
Padahal, dari aspek kesehatan, ini kurang baik, lagi pula sangat memungkinkan pakaian konsumen yang satu dengan konsumen yang lain akan tertukar.
Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa pada saat mau mengambil cucian bed cover, ternyata tidak lengkap bahkan pernah hilang.
Untuk tidak memperpanjang persoalan ini, saya bersikap "sudahlah biarkan saja hilang!" namun dalam hati, timbul rasa kekecewaan dan terlintas dalam hati "tidak akan mencuci lagi di tempat tersebut".
Lakukan Dengan Jujur!
Jika bisnis Anda mau langgeng, maka lakukan lah bisnis Anda dengan jujur, termasuk bisnis laundry.
Aspek kejujuran harus dikedepankan bahkan harus dijadikan panglima dalam melakoni bisnis yang satu ini.
Yakinlah, dengan mengedepankan kejujuran, bisnis Anda terutama bisnis laundry Anda akan tetap bertahan di tengah semakin maraknya pelaku bisnis laundry yang terus berdatangan masuk pasar.
Bagaimana dan apa yang yang harus dilakukan pelaku bisnis laundry agar senantiasa mengedepankan aspek kejujuran tersebut?
Sederhana saja, lakukan saja bisnis laundry Anda dengan sebagaimana layaknya Anda mencuci pakaian sendiri.
Jika kita mencuci pakaian sendiri, kita takut pakaian tersebut rusak, kita takut pakaian tersebut "kelunturan" pakaian lain, kita takut pakaian tersebut robek, kita takut pakaian tersebut tidak bersih, kita takut pakaian tersebut tidak nyaman dipakai dan seterusnya.
Nah, demikian juga Anda dalam melakoni bisnis laundry tersebut. Jadikan jasa laundry Anda adalah ladang mencari cuan/uang dengan sebaik-baiknya, tidak merugikan konsumen dan tidak merugikan diri sendiri.
Kata kunci-nya adalah lakukan bisnis laundry Anda dengan Jujur, dengan apa adanya, dengan sebaik-baiknya, agar konsumen merasakan suatu kepuasan, yang pada akhirnya akan menggiring konsumen jatuh cinta dan senantiasa menjadi konsumen atau pelanggan yang setia.
Langkah-langkah Perlu Dilakukan.
Untuk mempertahankan bisnis laundry, Anda perlu melakukan beberapa langkah yang dapat membuat konsumen menjadi puas.
Mulailah menerima pakaian dengan baik. Pada saat konsumen datang membawa pakaian, sebelum konsumen meninggalkan tempat, pastikan terlebih dahulu pakaian diterima dengan baik, tidak ada yang robek dan ada yang rusak.
Pisahkan pakaian sesuai dengan kategori yang sudah kita tetapkan. Mana yang harus dikelompokkan, kelompokkan lah sesuai dengan kelompoknya. Pakaian konsumen yang satu dengan konsumen yang lain usahakan jangan digabung.
Untuk menyiasatinya, maka Anda perlu mesin cuci berbagai ukuran, agar pakaian dalam jumlah sedikit bisa dicuci tersendiri, begitu juga dengan kelompok pakaian yang lain.
Mencuci pakaian, usahakan harus bersih dan menggosok atau men-setrika pakaian konsumen jangan sampai rusak atau "mutung".
Usahakan pakaian yang berupa kemeja harus digantung dan pakaian lain menyesusiakan, bila memang memungkinkan untuk dilipat, maka lipat lah dengan baik.
Singkat kata, pelayanan sebelum dan pada saat mengambil pakaian, lakukanlah pelayanan dengan sebaik-baiknya. Kepuasan konsumen hendaknya dinomorsatukan! Selamat Berjuang!!!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI