Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Aktivitas Bisnis Melimpah tetapi Pertumbuhan Ekonomi Stagnan?

16 Agustus 2024   05:45 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jika dibandingkan dengan kondisi perekonomian yang bisa tumbuh di atas angka 7 persen tersebut, konsumsi rumah tangga dan atau konsumsi kelas menengah bawah memang sedang "moncer". Dari angka pertumbuhan tersebut hampir separuhnya disumbang oleh pertumbuhan konsumsi.

Kemudian turunnya daya beli atau konsumsi tersebut, ada hubungannya dengan investasi yang kita lakukan. Investasi memang terus meningkat, namun tidak secara signifikan mendongkrak konsumsi. Investasi lebih berorientasi pada pembangunan infratsruktur jalan, bandara dan infrastruktur yang menelan dana yang tidak kecil. Investasi yang berorientasi padat karya masih minim.

Belum lagi, bila dihubungkan dengan pembangunan infrastruktur yang dana-nya diperoleh dari utang, maka akan berdampak pada beban pengeluaran pemerintah untuk membayar utang menjadi lebih berat dan akan mempengaruhi akvitas ekonomi itu sendiri.

Jika investasi mengarah pada banyaknya  tenaga kerja yang dapat diserap, maka akan mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi. Meningkatnya pertumbuhan konsumsi akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Belum lagi, adanya kasus pelarian dana ke luar negeri (capital flight). Pelarian dana ke luar negeri akan menggerus konsumsi dalam negeri, konsumsi akan lari ke luar negeri. Dengan demikian, perolehan pendapatan pelaku bisnis oleh pihak luar maupun pihak dalam negeri sendiri tidak banyak memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, multiplier effect dan nilai tambah yang tercipta sampai saat ini dirasakan belum maksimal. Kebanyakan pelaku bisnis menjual produk jadi,dan  kegiatan ekspor yang mereka lakukan kebanyakan produk primer atau berupa bahan baku bukan produk jadi. Sehingga, nilai jual dari suatu produk primer tersebut jauh lebih kecil dibandingkan bila kita melakukan ekspor produk jadi. Belum lagi, kendala daya saing yang terus menghantui pelaku bisnis negeri ini.

 

Solusi.

 

Langkah utama harus dilakukan adalah memperbaiki kesalahan manajemen dalam pengelolaan potensi SDA yang ada di negeri ini dan sedapat mungkin melakukan perubahan sistem ekonomi yang kita lakoni ke sistem ekonomi yang dapat mendorong optimalisai potensi yang dimiliki.

Perlu adanya pengaturan dunia bisnis yang sedang marak saat ini, tidak salah jika kita terus menelorkan regulasi dan atau kebijakan yang mendorong terciptanya iklim bisnis yang kondusif dan berdaya saing sehat. Sedapat mungkin, mengatur unit bisnis  baru dan yang sudah ada  di negeri ini, agar tidak mematikan unit bisnis yang sudah ada dan agar unit bisnis baru tetap eksis dan "bermesraan" satu sama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun