Benarkah Ekonomi Syariah Akan Dioptimalkan?
Apakah persoalan ekonomi syariah yang dikupas dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden tersebut memang mengindikasikan bahwa mereka komitmen dengan ekonomi syariah atau hanya memenuhi agenda yang sudah ditentukan KPU saja atau hanya untuk mengambil simpati konsumen/pemilih saja?
Apakah benar dengan mengangkat persoalan ekonomi syariah calon akan mengoptimalkannya atau hanya sekadar "retorika" belaka?Â
Jawabnya yang jelas belum bisa sekarang, nanti kita buktikan pada saat calon terpilih dan benar-benar merealisasikan ekonomi syariah dalam sejarah perjalanan perekonomian negeri ini.
Bila kita simak, perjalanan dan perkembangan ekonomi syariah di negeri ini memang menunjukkan suatu kemajuan walaupun lamban, namun bila kita telaah apakah ekonomi syariah yang sudah dijalankan tersebut memang benar-benar sudah syariah murni atau memang benar-benar sudah syariah?
Setidaknya kita dapat menyaksikan bagaimana proses bank syariah di negeri ini dalam menjalankan perannya sebagai bank syariah.
Idealnya, hadirnya bank syariah di negeri ini digandrungi masyarakat, terutama umat Islam yang mayoritas di negeri ini, masyarakat seharusnya beralih kepada jasa perbankan dengan sistem syariat Islam tersebut dan sekaligus mendorong umat Islam agar terhindar dari riba.Â
Namun tidak demikian, di lapangan masih banyak umat Islam yang belum gandrung dengan bank syariah, di lapangan masih terdapat beberapa keluhan dari nasabah bank syariah.
Di lapangan, masyarakat terutama umat Islam ternyata belum antusias dengan kehadiran bank syariah, karena masyarakat memiliki catatan tersendiri, terutama terhadap kesyariahan bank syariah. Dalam hal ini ada beberapa permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat.
Keluhan dalam hal penetapan bagi hasil, ada yang "menggerutu" bagi hasil yang dilakukan bank syariah sudah ditetapkan di muka, apa bedanya dengan bank konvensional.Â
Keluhan dalam hal "potongan ini dan potongan itu" atas jasa simpanan pada bank syariah, yang tak ubahnya dengan bank konvensional. Keluhan ATM bank syariah yang masih bergabung dengan bank konvensional. Keluhan keuntungan (bagi hasil) yang diperoleh pada bank syariah lebih kecil dibandingkan dengan bank konvensional. Keluhan tentang hasil akhir produk pelayanan bank syariah yang lebih mahal dari bank konvensional dan beberapa keluhan lainnya. (Amidi, dalam Sriwijaya Post, 24 Juli 2021)