Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Rupiah Kembali Terusik, Awas Jangan Sampai "Ia" Mencubit Perekonomian Negeri Ini!

16 November 2023   06:18 Diperbarui: 22 November 2023   02:01 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Sumber: SHUTTERSTOCK/TENDO via kompas.com)

Namun himbauan ini kurang tepat, jika ditujukan pada sebagain besar anak negeri ini, karena sebagain besar anak negeri ini bukan tidak mencintai rupiah, tetapi justru rupiah yang tidak mencintai mereka.

Betapa tidak, saking masih relatif kecil-nya penghasilannya (masih dibawah UMR/UMP), alias masih tingginya tingkat ketimpangan (lihat gini ratio), maka begitu mereka menerima "rupiah" dari pembayaran konpensasi mereka, tidak lama kemudian "rupiah" tersebut sudah habis, dengan kata lain rupiah sudah tidk mencinati mereka lagi, istilahnya " belum habis bulan rupiah sudah habis".

Menurut hemat saya, himbauan tersebut masih diperlukan, hanya orientasinya harus jelas dan dipertajam. Misalnya, ada petugas lapangan yang secara intensif memantau dipasar, jika ada pelaku bisnis yang menjual barang dengan tarif dolar AS, harus ditegor/disanksi, agar mereka mengalihkannya ke tarif rupiah.

Harus ada langkah monitoring di lapangan, untuk mendeteksi anak negeri ini yang terindikasi "menimbun dolar AS", agar mereka segera melepas dolar AS tersebut ke pasar, agar stok dolar AS dipasar tidak semakin langkah.

Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah, komitmen dan konsiistensi kita semua, dalam rangka menjaga perekonomian negeri ini, agar aktivitas perekonomian berjalan lancar, agar media penunjang yakni mata uang asing (dolar AS) tersebut stabil. 

Gunakan mata uang asing, terutama dolar AS, seca bijak dan kegiatan pengawasan lalu lintas mata uang asing harus dilakukan dan ditingkatkan dan sedapat mungkin menahan diri untuk menambah utang negara.

Saya yakin kita tidak ingin, jika ada pihak atau kelompok tertentu mempermainkan nilai tukar dolar tersebut untuk mengusik perekonomian negeri ini. 

Saya yakin kita tidak bangga, jika tindakan kita sendiri yang akan mendorong nilai tukar dolar AS tersebut cendrung meningkat. 

Saya yakin kita tidak tega, membiarkan-nya, bila ada "invisble hand" yang bermain dibelakang layar untuk mendorong kenaikan nilai tukar tersebut. Selamat Berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun