Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mampukah Kegiatan Promosi yang Dilakukan Sang Calon Mendongkrak Suara di Hari H Nanti?

13 November 2023   06:06 Diperbarui: 15 November 2023   08:01 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk kampanye calon anggota legislatif di Jalan Lontar Raya, Grogol, Jakarta, Selasa (19/2/2019). (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Masih ada program lain yang "menggoda". Menurut hemat saya, ada kelompok anak negeri ini yang mayoritas belum sejahtera. Nah! kelompok pemilih ini kalau bisa menjadi "bidikan" sang calon. 

Misalnya membantu kesulitan hidup mereka, sang calon bisa saja menjanjikan untuk mencukupi kompensasi pegawai swasta yang belum menerima penghasilan sesuai UMR, dengan jalan bekerja sama dengan pelaku usaha yang belum mampu membayar kompensasi dengan besaran UMR tersebut. 

Atau menyubsidi pelaku usaha yang akan mem-PHK karyawannya, sehingga karyawan tersebut masih tetap bisa bekerja, dan masih banyak lagi program yang berorientasi untuk menyejahterakan anak negeri ini.

Sama hal dengan pelaku bisnis, dalam melakukan promosi, mereka "getol" sekali, baik dengan strategi promosi tertentu, media promosi, dan termasuklah pelaku promosi dipilih orang yang banyak massanya (baca: selebriti). 

Berbagai kesempatan terus dilaksanakan promosi atau menjual program yang diusung, dengan harapan pada hari "H" nya nanti mereka akan memilih sang calon tersebut.

Ketiga. Pelajari/perhatikan apa "mau"nya pemilih. 

Di tengah gencarnya anak negeri ini dan atau daerah ini menggunakan media sosial dengan beragam media sosial yang ada tersebut, maka sangat mudah untuk mengetahui apa "mau" nya pemilih.

Dengan cara mengelompokkan pemilih, baik dari aspek tingkatan pendapatan, dari status sosial, dari gen, dari golongan, dari suku dan dari aspek lainnya tersebut akan memudahkan sang calon untuk mempromosikan dirinya.

Jika ada pemilih yang "ngebet" dari sisi suku. Misalnya jika sang calon tersebut adalah dari suku mereka, maka walaupun sang calon tersebut tidak menjanjikan atau tidak ada apa-apanya, maka tetap saja mereka akan memilih sang calon, karena sang calon adalah dari suku-mereka. 

Nah untuk itu, maka bila keluarga sang calon tersebut terdapat suku yang sama dengan suku mereka, maka, "ekspos" secara besar-besaran, agar mereka juga akan memilih sang calon yang tidak satu suku dengan mereka tetapi memiliki keluarga yang sama sukunya dengan suku mereka.

Jika sang calon tersebut ingin merebut suara organisasi keagamaan terbesar di negeri ini dan atau di daerah ini, dan sang calon memang merupakan anggota/pengurus organisasi keagamaan terbesar tersebut, maka ekspos secara besar-besar di kelompok mereka, bahwa sang calon tersebut dan keluarga sang calon tersebut pun adalah merupakan "warga mereka", agar mereka simpati dan memilih sang calon tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun